Konten dari Pengguna

Perjalanan Melintasi Jalur ‘Alternatif’ Selatan Pulau Jawa

Azka Aizar L
Mahasiswa Sastra Arab UGM
3 Desember 2021 20:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Azka Aizar L tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Perjalanan Melihat Pantai Watu Karung, Gunungkidul, DIY. Dokumentasi Penulis.
zoom-in-whitePerbesar
Perjalanan Melihat Pantai Watu Karung, Gunungkidul, DIY. Dokumentasi Penulis.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
(Perjalanan) Kota Yogyakarta adalah salah satu daerah tingkat dua di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kota Yogyakarta selain dijuluki kota budaya, kota sejarah, dan kota kesenian, juga dijuluki dengan kota pelajar. Kota Pelajar disematkan untuk gelar Yogyakarta karena banyaknya pelajar. Tak hanya dari daerah Yogya, pelajar dan mahasiswa juga datang dari luar Yogya, bahkan luar Jawa. Mereka yang merantau tak jarang menghabiskan hitungan tahunan karena nyamannya Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Penulis merupakan salah satu dari sekian banyak perantau yang merantau ke Yogyakarta. Pengalaman merantau kurang lebih 7 tahun Yogya-Ponorogo, daerah asal penulis, menyaksikan perjalanan dengan jalur yang monoton, tapi tentu saja tidak membosankan dengan suguhan alam Indonesia. Perjalanan yang ditempuh penulis dari Ponorogo-Yogyakarta banyak dihabiskan melalui jalur alternatif bagian selatan pulau Jawa. Mulai perjalanan dari Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sukharjo, Kabupaten Klaten, hingga sampai di Yogyakarta dengan waktu tempuh kurang lebih 5 jam menggunakan travel.
Perjalanan Melintasi Jalur Selatan di Pagi Hari. Dokumentasi Penulis.
Perjalanan biasa dimulai saat keluar dari Kecamatan Ponorogo, atau yang biasa disebut ‘kecamatan kota’, ke arah barat. Ketika keluar dari ‘kecamatan kota’ ke arah barat akan ada Kecamatan Sukorejo, Kecamatan Kauman, dan Kecamatan Badegan yang masih masuk Kabupaten Ponorogo. Sepanjang perjalanan, jalan yang dilalui lurus ke barat ketika melewati Kecamatan Sukorejo dan Kecamatan Kauman.
ADVERTISEMENT
Perjalanan berliku bermula diujung barat Kecamatan Badegan yang sudah memasuki daerah pegunungan. Di tengah pegunungan, ada objek wisata yang baru dibuka ketika pandemi ini, yaitu Monumen Bukit Soeharto. Objek wisata ini merupakan bukit di tepi tebing pegunungan Kecamatan Badegan yang berisi Monumen Soeharto –peringatan dulu beliau pernah berkunjung.
Memasuki Provinsi Jawa Tengah, tepatnya Kabupaten Wonogiri, kita disambut gerbang selamat datang Bank Jateng dan gerbang selamat jalan Bank Jatim. Kondisi dan liku jalan mulai bervariasi saat masuk Kabupaten Wonogiri. Salah satu jalan berliku yang terkenal adalah “Ongko Wolu”. Ongko Wolu adalah jalan yang tak hanya berliku, tapi juga memutar membentuk angka delapan (8) yang memang hampir menyerupainya.
Jalan ini dibentuk liku yang agak ekstrem karena curamnya medan dan sempitnya lahan untuk membuat belokan yang agak landai. Setelah jalan berliku ini, kita disambut dengan 5 kecamatan sebelum kota di Wonogiri, yakni Kecamatan Purwantoro, Kecamatan Slogohimo, Kecamatan Jatisrono, Kecamatan Sidoharjo, dan Kecamatan Ngadirojo. Di 5 kecamatan ini ada masing-masing pasar tradisional yang menandai pusat kecamatan dan menjadi checkpoint perjalanan. Lalu menuju kotanya Wonogiri, perkotaan di tengah naik turunnya medan pegunungan Wonogiri.
ADVERTISEMENT
Lepas dari Kabupaten Wonogiri, ada Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Klaten. Di dua kabupaten ini jalan yang lurus dan belok diiringi persawahan dan rumah-rumah warga. Uniknya, pengemudi di daerah ini benar-benar ‘diuji’ dengan jalan yang lumayan sempit bersamaan dengan truk besar berkecepatan rendah. Di ujung jalan pedesaan ada Stasiun Srowot, Klaten, sekaligus mengucapkan ‘selamat datang’ di jalur utama dari Jalur Selatan Pulau Jawa yaitu Jalan Raya Solo-Yogya. Setelah keluar dari daerah Srowot, kita bisa menikmati Kabupaten Klaten sekaligus Provinsi Jawa Tengah hingga Prambanan.
Prambanan-Kalasan merupakan gerbang pintu masuk Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemandangan alam berganti pemandangan perkotaan ramai kendaraan dan gedung menyambut para pengemudi, termasuk pengemudi travel yang penulis tumpangi. Daerah-daerah blusukan Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul adalah tujuan pengemudi travel mengantarkan penumpangnya. Perjalanan berakhir pada tujuan masing-masing penumpang.
ADVERTISEMENT