Diam Tidak Selamanya Emas, Silent Treatment Justru Bentuk Kekerasan Psikis

Fathiha Azzahra
Mahasiswi Psikologi Universitas Brawijaya Angkatan 2022
Konten dari Pengguna
1 Desember 2022 14:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fathiha Azzahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto oleh Ketut Subiyanto: https://www.pexels.com/photo/anonymous-ethnic-couple-sitting-on-sofa-having-marriage-issues-4308042/
zoom-in-whitePerbesar
Foto oleh Ketut Subiyanto: https://www.pexels.com/photo/anonymous-ethnic-couple-sitting-on-sofa-having-marriage-issues-4308042/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di dalam suatu hubungan, pertengkaran merupakan hal yang kerap kali terjadi. Pertengkaran dalam suatu hubungan biasanya didasari oleh konflik, seperti perbedaan pendapat dan miskomunikasi antarindividu. Konflik akan memuncak ketika masing-masing individu memiliki ego yang tinggi dan enggan untuk menurunkan ego mereka. Hal ini mengakibatkan tidak adanya dorongan untuk membuka percakapan dan mencari solusi atas konflik yang sedang mereka alami. Mereka akan cenderung mengambil sikap diam dengan harapan salah satu dari individu akan mengalah.
ADVERTISEMENT
Sikap diam atau menghindari konfrontasi dianggap dapat menyelesaikan pertengkaran untuk sebagian orang. Karena dengan mengambil sikap diam, sebagian orang akan memiliki ruang untuk berpikir jernih dan menyadari letak kesalahan yang mereka perbuat sehingga konflik yang terjadi tidak semakin besar. Namun, ada sebagian orang yang menggunakan sikap diam sebagai salah satu bentuk hukuman bagi lawannya atau sering juga disebut dengan silent treatment.
Apa itu silent treatment?
Silent treatment dapat diartikan sebagai sikap mengabaikan atau mengacuhkan yang dilakukan secara sengaja oleh seseorang terhadap orang lain. Orang tersebut akan diabaikan secara terang-terangan, seperti tidak diajak berbicara, enggan melakukan kontak mata, hingga tidak mengakui kehadiran orang tersebut disekitarnya. Silent treatment biasanya terjadi saat seseorang sedang berada dalam hubungan yang buruk dengan orang lain, seperti adanya rasa marah atau frustrasi.
ADVERTISEMENT
Perilaku silent treatment jelas berbeda dengan memberi ruang untuk seseorang berpikir tentang kesalahannya. Memberi ruang artinya akan ada pembicaraan yang dilakukan pada masa depan dan memperbaiki hubungan akibat pertengkaran. Silent treatment tidak memberi celah bagi orang lain untuk berbicara tentang kesalahannya karena pelaku dari silent treatment akan mengabaikan korban tanpa ada pembicaraan apa pun.
Siapa pelaku silent treatment? Apa dampak yang dirasakan oleh korban?
Silent treatment dapat dialami oleh laki-laki maupun perempuan. Silent treatment tidak hanya terjadi pada hubungan asmara saja, tetapi juga dapat terjadi di dalam keluarga dan pertemanan. Pelaku dari silent treatment cenderung merasa berkuasa atas perasaan dari korban sehingga hal ini akan memberikan dampak negatif terhadap korban. Korban dari silent treatment akan merasakan beberapa dampak seperti berikut:
ADVERTISEMENT
Perilaku silent treatment juga dapat membawa dampak bagi kesehatan jika dilakukan berulang kali, seperti gangguan makan, kecemasan, chronic fatigue syndrome, hingga depresi.
Tidak hanya itu, pelaku silent treatment biasanya akan mengarahkan kembali hubungan mereka menjadi suasana normal dan bersikap seolah tidak ada yang terjadi ketimbang membicarakan akar permasalahan dari konflik yang dialami. Kondisi ini dapat menjadi pemicu dari sebuah hubungan yang toxic dan abusive.
Cara menghadapi perlakuan silent treatment
Ketika menghadapi pelaku dari silent treatment, kita perlu menurunkan ego untuk mencegah terjadinya konfrontasi dengan pelaku. Diperlukan kesabaran serta sikap yang tenang saat kita sedang menghadapi pelaku dari silent treatment. Berikut adalah beberapa cara untuk menghadapi pelaku dari silent treatment:
ADVERTISEMENT
Ketika menghadapi pelaku dari silent treatment, kita perlu menurunkan ego untuk mencegah terjadinya konfrontasi dengan pelaku. Diperlukan kesabaran serta sikap yang tenang saat kita sedang menghadapi pelaku dari silent treatment. Berikut adalah beberapa cara untuk menghadapi pelaku dari silent treatment:
Lakukan pendekatan dan bukalah pembicaraan dengan pelaku silent treatment secara baik-baik. Tanyakan pada pelaku atas sikap abai yang ditunjukkannya selama ini. kemudian, arahkan pembicaraan kepada akar dari permasalahan yang terjadi. Hal ini bertujuan untuk menghindari dugaan atas kesalahanmu.
Saat membuka pembicaraan dengan pelaku silent treatment, kamu harus menurunkan ego yang kamu miliki dan bersikap tenang. Silent treatment dapat memicu emosi serta perasaan marah. Cobalah untuk berpikir jernih dan mengontrol emosimu agar suasana yang tercipta tetap tenang.
ADVERTISEMENT
Ketika membuka pembicaraan dengan pelaku, cobalah untuk mengungkapkan perasaan yang kamu rasakan. Lalu, meminta maaflah dengan tulus kepada pelaku. Namun, jika respons yang pelaku tunjukkan kepadamu mengarah kepada ancaman, sebaiknya beri pelaku ruang untuk memikirkan kembali perlakuannya kepadamu selama ini.
Beri ruang terhadap pelaku apabila mereka masih enggan untuk menanggapi mu. Hal ini bertujuan agar pelaku dapat memikirkan kembali perlakuan yang selama ini mereka tunjukkan kepadamu.
Kesimpulan
Nah, setelah membaca pembahasan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa perlakuan silent treatment merupakan bentuk kekerasan psikis. Silent treatment hanya membawa dampak yang buruk terhadap korban dan tidak menjadi solusi dari permasalahan yang dialami. Silent treatment akan membawa hubungan korban dan pelaku kearah komunikasi yang lebih buruk. Perilaku silent treatment juga dapat berdampak pada kesehatan yang memicu permasalahan psikologis lainnya apabila dilakukan berulang kali, seperti gangguan makan. Ketika menghadapi perlakuan silent treatment, kamu dapat mengatasinya dengan meningkatkan komunikasi dengan pelaku secara baik-baik dan tenang. Namun, ketika perlakuan silent treatment yang kamu terima hingga membuatmu putus asa dan terpuruk, cobalah pertimbangkan kembali apakah hubungan yang sedang kamu jalani masih layak untuk dipertahankan. Segera konsultasikan keadaanmu kepada psikolog apabila dampak dari perlakuan silent treatment sudah mengganggu keseharianmu.
ADVERTISEMENT
Referensi:
Adrian, K. (2021, July 13). Dampak Silent Treatment dan Cara Menanganinya. Retrieved November 29, 2022, from https://www.alodokter.com/dampak-silent-treatment-dan-cara-menanganinya
Alfionika, C. (2021, April 30). SILENT TREATMENT : ANTARA HUKUMAN PSIKOLOGIS DAN KEKERASAN
EMOSIONAL – Komunikasi dan Penyiaran Islam. Retrieved November 29, 2022, from https://kpi.iainkediri.ac.id/silent-treatment-antara-hukuman-psikologis-dan-kekerasan-emosional/
Putri, C. N., & Ariana, A. D. (n.d.). ARTIKEL PENELITIAN. Kecemasan Diri Dewasa Awal yang Menjalani Hubungan Romantis saat Mendapat Perilaku Silent Treatment, 2(1), 163-171.