47 Pengurus BUMDes di Bangka Selatan Ikuti Pembinaan

Konten Media Partner
23 Oktober 2019 17:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 47 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Bangka Selatan mengikuti pembinaan yang digelar Dinas Sosial, Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DSPPAMD) Bangka Selatan.
ADVERTISEMENT
Pembinaan dan pelatihan yang digelar mulai tanggal 21 Oktober hingga 6 November 2019 tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM dalam pengelolaan BUMDes.
"Pembinaan Bumdes ini mulai kami laksanakan pada tanggal 21 Oktober sampai dengan 6 November dan pembinaan ini akan dilakukan terhadap 47 BUMDes yang telah terbentuk di Bangka Selatan," kata Kabid Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Kawasan Pedesaan, Dinas Sosial, Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DSPPAMD) Bangka Selatan, Misunder, Rabu (23/10/2019).
Misunder mengatakan, materi pembinaan yang diberikan adalah tentang tata cara membuat laporan keuangan, kemajuan usaha dan menjamen usaha BUMDes.
"Pembinaan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM pengurus agar dapat lebih berkompeten dalam mengelola BUMDes,” imbuh Misunder.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi yang diterima dari pemerintah desa, sejak tahun 2017 hingga 2019 dari 47 Bumdes yang ada, setidaknya penyertaan modal yang bersumber dari APBDes mencapai Rp 4,5 miliar.
"Untuk itu, pembinaan ini sangat penting agar kualitas SDM pengelola BUMDes meningkat, sehingga peruntukan dan menajemen terhadap penyertaan modal yang diberikan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai," harap Misunder.
Ditambahkan Misunder, dari 47 BUMDes yang telah terbentuk setidaknya ada beberapa yang telah memberikan kontribusi kepada desa.
"Ada BUMDes yang sudah bisa memberikan kontribusi bagi PAD (Pendapatan Asli Daerah—red), yakni BUMDes Tepus dan Tukak serta beberapa desa lainnya. Kami harap BUMDes dapat menjadi salah satu motor penggerak ekonomi, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa," tukas Misunder.
ADVERTISEMENT