Akibat COVID-19, Jumlah Penduduk Miskin dan Pengangguran di Basel Meningkat

Konten Media Partner
4 Januari 2021 19:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Selatan, I Ketut Mertayasa.
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Selatan, I Ketut Mertayasa.
ADVERTISEMENT
Sepanjang tahun 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat angka kemiskinan di wilayah itu naik 3,52 persen dari pada tahun sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Bangka Selatan, I Ketut Mertayasa mengatakan berdasarkan data yang dihitung sepanjang tahun 2020 ini, pihaknya mencatat ada 7.490 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bangka Selatan.
"Di tahun 2020 ada perubahan yakni terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Bangka Selatan," kata I Ketut Mertayasa, Senin (4/1/2021).
Dengan demikian, BPS dalam hal ini melihat ukuran kemiskinan dari dua sisi, yakni dari konsumsi makanan dan non makanan yang dihitung oleh pihaknya.
"Kalau makanan jelas itu dari kebutuhan sehari-hari, kalau non makanan yakni sandang, papan dan kesehatan," terang I Ketut Mertayasa.
Menurutnya, kenaikan jumlah penduduk miskin di wilayah itu salah satunya adalah imbas dari pandemi COVID-19 yang terjadi secara global pada umumnya.
ADVERTISEMENT
"Salah satu faktor peningkatan jumlah penduduk miskin di Bangka Selatan yakni adanya pandemi COVID-19 yang berkepanjangan, ditambah adanya penghentian kerja dan sehingga menambah angka pengangguran di Bangka Selatan," ungkap I Ketut Mertayasa.
Untuk angka pengangguran juga mengalami peningkatan, lanjut I Ketut Mertayasa. Hal tersebut berdasarkan data dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas).
"Secara umum angka pengangguran meningkat. Untuk di Bangka Selatan juga meningkat yakni imbas dari Pandemi COVID-19 di tahun 2020 kemarin," tukasnya.