APKLI Babel Minta Kepala Daerah Batasi Ritel Modern

Konten Media Partner
3 September 2021 11:59 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
DPD APKLI Babel sebelumnya telah temui Pimpinan DPRD.
zoom-in-whitePerbesar
DPD APKLI Babel sebelumnya telah temui Pimpinan DPRD.
ADVERTISEMENT
Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) Bangka Belitung (Babel) meminta kepala daerah untuk membatasi kehadiran ritel modern. Hal ini dilakukan agar menyelamatkan bisnis skala kecil seperti toko kelontonga. Demikian dikatakan Ketua DPW APKLI Babel, Mangimpal Lumbantoruan.
ADVERTISEMENT
"Upaya kita sudah menyampaikan itu kepada wakil rakyat, yang punya wewenang kan pihak pemerintah," katanya, Jumat (3/9).
Mangipal mengakui meski secara mayoritas banyak yang menolak kehadiran ritel modern tersebut, ada juga pedagang kaki lima yang menerima. Dengan alasan harga di toko modern lebih mahal, sehingga ini jadi market masing-masing.
"Berdasarkan laporan dari pengurus APKLI di daerah yang sudah melakukan wawancara, sebagian menolak dan sebagian mendukung. Tapi banyak juga yang mengeluh khususnya mereka yang kios atau warungnya berada di dekat toko modern," ucap mangimpal.
Namun ia menyatakan pada prinsipnya APKLI mendukung investasi yang berkontribusi kepada pembukaan lapangan pekerjaan, peningkatan penghasilan daerah.
"Tapi kita tidak bisa mengesampingkan nasib para pemilik kios warung kelontong yang mengaku omzetnya menurun. Sesuai sikap kita, APKLI Babel meminta Pemerintah membatasi jumlah toko ritel dan memperhatikan kondisi di lapangan," tukasnya.
ADVERTISEMENT