news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Atasi Banjir di Muntok, Pemprov Babel Lakukan Pengerukan Sungai

Konten Media Partner
2 Juli 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dok Babelhits
zoom-in-whitePerbesar
Dok Babelhits
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi Bangka Belitung sepertinya cukup serius menangangi permasalahan banjir yang ada di wilayah Bangka Barat. Pemprov Babel pun menggelar rapat kordinasi untuk mengatasi banjir tersebut, Selasa (2/7/2019)
ADVERTISEMENT
Rapat kordinasi tersebut dihadiri oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas PUPL, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala
Bappeda, serta perwakilan dari kabupaten terkait.
Kepala Dinas Perhubungan, K.A.Tajuddin selaku Koordinator Rakor mengatakan, sudah ada konsep penanganan banjir di Kota Muntok, Bangka Barat, yaitu, pengerukan sungai dan membangun tempat penampungan air di hulu serta vegatasi di sekitar sungai tersebut.
"Tentu juga ada upaya lain yang harus kita lakukan, seperti secara komprensif kita akan mencegah atau mengurangi aktivitas penambangan di bagian hulu," ungkap Tajuddin.
Tajuddin berharap dengan langkah tersebut sedimentasi yang terjadi bisa segera diatasi.
"Dengan pengerukan seperti itu maka area DAS (Daerah Aliran Sungai) akan lebih dalam, kita akan bikin dalamnya lima meter. Sehingga diperkirakan banjir yang terjadi di Mentok akan berkurang. Banjir itu terjadi dikarenakan hujan dan air pasang. Jika hujannya cukup deras kemudian air pasang, sementara DAS nya mengalami pendangkalan, pasti akan banjir," ungkap Tajuddin.
ADVERTISEMENT
Tajuddin juga mengatakan Diinas PUPL juga menyarankan agar melakukan Vegatasi. Vegetasi ini akan mencegah atau mengurangi sedimentasi, sehingga DAS ini terjaga luasan dan kedalaman nya. Vegetasi ini berguna juga untuk mencegah terjadinya tanah longsor yang bisa membuat pendangkalan.
"Kita saat ini masih fokus dan Prioritaskan Kota Mentok, karena titik banjirnya di sana. Apalagi di Mentok banyak sekali aset-aset yang memiliki nilai sejarahnya. Itu juga harus diselamatkan karena salah satu aset negara yang patut dijaga. Kita berupaya dengan melihat kejadian yang sudah terjadi, agar tidak terulang kembali dimasa mendatang," tukasTajuddin.