Atasi PHK Akibat Pandemi Corona, Pemprov Babel Gelar MTU ke Desa-desa

Konten Media Partner
19 Oktober 2020 15:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Babel, Harrie Patriadi.
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Babel, Harrie Patriadi.
ADVERTISEMENT
Dampak pandemi Covid-19 di Bangka Belitung sebanyak 369 pekerja dari 38 perusahaan mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Untuk itu Pemprov Bangka Belitung mencanangkan program pelatihan Mobile Training Unit (MTU).
ADVERTISEMENT
Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Babel, Harrie Patriadi, Mobile Training Unit (MTU) merupakan pelatihan kerja mandiri yang dilaksanakan di tempat tinggal masyarakat. Ini merupakan upaya pemulihan ekonomi akibat Covid-19 yang hadir di tengah masyarakat.
Lebih lanjut dikatakan Harrie, bagi masyarakat yang ingin mendapatkan pelatihan kerja, tidak perlu mendatangi tempat-tempat pelatihan. Pihaknya langsung hadir di tengah masyarakat yang akan diberikan pelatihan.
"Kita melakukan MTU di desa-desa, yang kita selenggarakan langsung di lokasi desa. Ini salah satu upaya kita menghadapi pandemi ini. Memang bukan program tetap kita tapi akan kita galakkan lagi melalui dana APBN dan APBD memberikan pelatihan," ungkap Harrie.
Dijelaskan Harrie, pelatihan melalui MTU, memperbesar kesempatan masyarakat mendapatkan skills guna daya saing di era new normal. Masyarakat dapat mendaftar secara online maupun langsung di Balai Latihan Kerja, Disnaker Provinsi Babel. MTU juga sesuai dengan pelatihan yang diinginkan oleh pihak desa.
ADVERTISEMENT
"Sedang berlangsung program MTU di beberapa desa. Saat ini di Tukak Sadai dan Kelurahan Teladan di Bangka Selatan, Desa Lumut dan beberapa tempat lainnya. Jadi ada tujuh desa di tahun ini yang kita laksanakan program MTU di desa-desa tersebut," ujarnya.
Ditambahkan Harrie, MTU dengan mobilisasi berbagai peralatan penunjang latihan kerja menggunakan kendaraan khusus. Dalam program MTU terdapat berbagai pelatihan, seperti montir, perbaikan AC, menjahit, dan lainnya.
"Mobil tersebut lengkap peralatannya. Pelaksanaan MTU itu antara 22 hari sampai 24 hari. Di hari kerja itu mereka mendapatkan latihan, dan pesertanya desa yang merekomendasi, jadi bukan kita yang cari, ntah itu anak muda atau orang yang mau meningkatkan keahliannya melalui reskilling," jelasnya.
Harrie menambahkan para peserta MTU akan mendapatkan uang insentif saat melaksanakan pelatihan. Jumlah insentif untuk APBN berkisar Rp 25.000 dan untuk APBD sejumlah Rp 50.000 per hari nya.
ADVERTISEMENT
"Kita ada juga program pemagangan tapi tidak banyak, nah saat ini ada enam tempat kita adakan pemagangan, empat di Pulau Bangka dan duanya di Belitung. Nah jumlahnya ada sepuluh orang per titik, jadi ada 60 orang yang sedang berlangsung selama tiga bulan, ada dihotel, ada perbengkelan dan diberikan uang insentif juga," tukasnya.