Berkunjung ke Belitung, Seorang Warga Prancis Terpapar COVID-19

Ilustrasi Kumparan.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Belitung kembali menyampaikan informasi terkini mengenai penanganan dan penyebaran COVID-19 di Kabupaten Belitung.

Melalui rilis resmi, Bupati Belitung sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kabupaten Belitung, H Sahani Saleh, SSos., mengumumkan adanya tambahan satu orang yang terpapar COVID-19.

"Pasien 1412 adalah seorang Warga Negara Asing (WNA) berjenis kelamin laki-laki berusia 66 tahun," ujar Sahani, Selasa (22/9/2020).

Dijelaskan, Sahani, yang bersangkutan pada tanggal 9 September 2020 datang dari Negara Prancis, lalu transit satu malam di Jakarta kemudian melanjutkan perjalanan ke Belitung dan tiba di Belitung pada Tanggal 11 September 2020.

Lebih lanjut dikatakan Sahani, setibanya di Belitung pasien dilakukan Rapid Test pada Tanggal 11 September 2020 di RSUD dr. H. Marsidi Judono dengan keluhan gejala panas, batuk dan pilek, hasil test menyatakan Non Reaktif.

"Kemudian pasien dipulangkan ke rumahnya. Sebelum melakukan perjalanan ke Indonesia pasien juga sudah pernah melakukan tes Swab PCR sebanyak tigakali di Prancis dengan hasil tes Negatif," ucap Sahani.

Selanjutnya pada Tanggal 19 September 2020, diungkapkan Sahani, pasien 1412 mendatangi sebuah rumah sakit swasta di Kabupaten Belitung dengan tujuan untuk melakukan Rapid Test kembali, dan didapatkan hasil Reaktif. Pada saat itu, pasien memiliki keluhan yang dialami yakni demam, sakit tenggorokan, batuk disertai dengan gambaran pneumonia dari hasil pemeriksaan radiologi.

"Kemudian pasien dianjurkan melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Pada Tanggal 21 September 2020 pasien dilakukan pengambilan Swab, untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan alat TCM di Laboratorium Biomedis RSUD dr. H. Marsidi Judono Kabupaten Belitung dan hasil tes menyatakan bahwa pasien terkonfirmasi Positif COVID-19," ungkap Sahani.

Saat ini dikatakan Sahani, pasien sedang diisolasi dan diobservasi di RSUD dr. H. Marsidi Judono  untuk menentukan tingkatan berat ringan penyakit untuk merencanakan penatalaksanaan selanjutnya.