Bibir Pantai Serdang Belitung Alami Abrasi Diterjang Ombak

Konten Media Partner
7 Juli 2020 16:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Pantai Serdang, Kabupaten Beltim yang mengalami abrasi.
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Pantai Serdang, Kabupaten Beltim yang mengalami abrasi.
ADVERTISEMENT
Abrasi di Pantai Serdang Desa baru Kecamatan Manggar kian memprihatinkan. Belasan meter bibir pantai hilang akibat dihantam gelombang pasang dan surut di masa angin selatan ini.
ADVERTISEMENT
Puluhan pohon-pohon pinus yang ada di Pantai Serdang ikut tumbang akibat tanah tempat akarnya tertanam tergerus oleh gelombang laut. Beberapa spot berfoto untuk wisatawan yang ada juga mulai rusak terkikis air pasang.
Salah seorang pemilik usaha makanan di Pantai Serdang Rozani (44) menyatakan saat pasang air laut penuh air akan mengisi dataran rendah, bahkan ketinggiannya bisa mencapai sisi jalan.
“Datang saja pas pasangnya full kira-kira jam 7-8 malam ke sini. Ini semua penuh air laut sampai ke tepi warung,” ungkap Jani.
Pria yang sudah berjualan sejak tahun 2011 itu mengaku sampai harus memindahkan lokasi warungnya sebanyak tiga kali akibat tanahnya hilang dibawa oleh gelombang. Ia pun menyebut kondisi saat ini memang yang paling parah karena selain gelombang, angin yang kencang ikut merobohkan pohon-pohon.
ADVERTISEMENT
“Dalam tiga bulan belakangan ini saja kira-kira 10 meter hilang pantainya. Kalau dari awal berjualan sudah belasan meter tergerusnya,” kata Jani.
Jani dan keluarga juga sudah pernah berupaya menahan laju abrasi dengan membuat penahan dari karung-karung pasir. Sayangnya usaha itu tidak terlalu banyak membuahkan hasil, karena kekuatan gelombang yang sangat besar.
“Puluhan karung kami tanam agar pasirnya tidak tergerus, lumayan untuk menahan tanahnya agar tidak terseret gelombang. Kalau tidak ada sih sudah lama warung kami juga terkena,” ujar Jani.
Pihak Desa Baru dan Pemkab Belitung Timur juga sudah lama mengetahui kondisi ini. Namun hingga saat ini Jani menyebut belum ada tindakan terkait abrasi Pantai Serdang.
“Kita berharap Pemda akan bikin talud dan pemecah gelombang. Pantai Serdang ini kan salah satu tempat wisata, saying kalau pantainya hilang akibat abrasi,” tukas Jani.
ADVERTISEMENT
Terpisah Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Belitung Timur Sumarno mengatakan sudah sejak lama mengajukan usulan proyek talud dan pemecah gelombang untuk Pantai Serdang ke Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII Dirjen SDA Kementerian Pekerjaan Umum. Namun pengerjaan proyek baru bisa dilakukan pada tahun 2021 mendatang.
“Sudah dari awal tahun 2020 lalu kita usulkan, cuma sekarang mereka masih mengerjakan yang di Pantai Mudong dulu. Tahun depan kemungkinan baru mereka bisa mengerjakan yang di Pantai Serdang,” ungkap Marno, Selasa.
Apalagi menurut Marno, Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII tidak lagi akan mengurusi masalah pembangunan di Kabupaten Beltim. Tugasnya akan diambil alih oleh Balai Besar Wilayah Bangka Belitung.
ADVERTISEMENT
“Kebetulan dua minggu kemarin mereka ada perubahan nomenklatur, jadi sekarang urusan di sini sudah dipegang Balai Besar Wilayah Bangka Belitung. Kita akan kembali mengirimkan usulannya ke sana, Insyaallah akan lebih mudah,” kata Marno.
Selain Pantai Mudong dan Serdang, Dinas PUPR juga mengajukan usulan pembuatan talud untuk abrasi di Kulong Minyak dan Kolong Teratai Manggar, serta Pantai Pering Kelapa Kampit.