Butuh Miliaran Rupiah untuk Normalisasi Sungai Rangkui

Konten dari Pengguna
17 Februari 2019 20:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tim Babelhits tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jalan Simpang THB Kota Pangkalpinang terendam banjir ketika hujan deras melanda Kota Pangkalpinang beberapa waktu lalu.(ist)
PANGKALPINANG, babelhits.com -- Pemkot Pangkalpinang pada Tahun 2018 telah melakukan normalisasi Sungai Rangkui di delapan titik Kota Pangkalpinang untuk mengatasi banjir yang kerap melanda dengan menghabiskan dana Rp 40 miliar.
ADVERTISEMENT
Namun upaya tersebut belum maksimal, lantaran masih ada beberapa lokasi yang kerap dilanda banjir ketika hujan deras turun, salah satunya di Kelurahan Opas.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Pangkalpinang, Suparlan Dulaspar membenarkan pihaknya telah mengerjakan delapan titik normalisasi pada Tahun 2018. Pekerjaan tersebut menghabiskan dana sekitar Rp 40 miliar yang berasal dari DABA.
"Namun Indikator keberhasilannya jika dikatakan ingin menuntaskan banjir, ya gak bisa. Namun sebaliknya durasi genangan sebentar ada dan sebentar hilang. Jadi yang kita kerjakan di Tahun 2018 adalah jangka pendek dan jangka menengah sebanyak delapan titik," terang Suparlan.
Lebih lanjut Suparlan menjelaskan, normalisasi sungai bukan satu-satunya indikator untuk mengatasi banjir lantaran Kota Pangkalpinang tergantung dengan air pasang dan surut.
ADVERTISEMENT
"Jika air pasang, waktu hujan turun maka air tetap naik, tetapi jika surut air akan hilang," imbuh Suparlan, Sabtu (16/2/2019).
Ditambahkan Suparlan, pada Tahun 2019 pihaknya akan melakukan normalisasi sungai secara rutin di semua lini serta membuka saluran baru untuk mengatasi genangan air di beberapa titik Kota Pangkalpinang.
"Di tahun 2019 ini normalisasi biasa, dan anggaran yang ada saat ini kurang lebih ada 13 miliar rupiah.Termasuk nantinya akan dibangunkan saluran jangka menengah," kata Suparlan.
Suparlan juga mengatakan target mengatasi persoalan banjir pada Tahun 2019 bergantung dengan besarnya dana yang dianggarkan pada APBD.
“Namun pada Tahun 2020 mendatang, tugas pokok kami sesuai dengan misi wali kota adalah menanggulangi banjir,” tukas Suparlan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Wali Kota Pangkalpinang Maulan Aklil mengatakan untuk mengatasi persoalan banjir yang kerap terjadi dibutuhkan program jangka panjang, dari ulu ke hilir.
“Tidak hanya satu titik, namun harus sistematis dan terintegrasi. Mulai dari Desa Kace hingga ke muara,” ujar Molen.
Molen menambahkan normalisasi yang dilakukan saat ini merupakan bagian dari program jangka panjang.
“Melakukan pengerukan serta membuat daerah resapan untuk mengurangi genangan air ketika banjir,” tukas Molen.(*)
Penulis: tim babelhits