Di Tengah Pandemi COVID-19, Percasi Beltim Gelar Liga Catur 2020

Para peserta sedang mengikuti liga catur 2020 yang diselenggarakan PERCASI Beltim.

Pengurus Kabupaten Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PERCASI) Belitung Timur (Beltim) menggelar Liga Catur 2020. Puluhan atlet baik pribadi maupun utusan dari berbagai club catur di Kabupaten Beltim ikut memeriahkan turnamen yang akan berlangsung hingga September 2020 ini.

Ketua Umum Pengkab PERCASI Beltim Ferizal mengatakan Liga Catur 2020 akan dilaksanakan melalui babak penyisihan di tiga lokasi dan akan berakhir di Babak Final di Manggar.

Penyisihan pertama dilakukan di Aula Desa Batu Penyu Kecamatan Gantung dengan peserta dari Gantung, Simpang Pesak dan Dendang, dari 21 Agustus hingga 23 Agustus 2020.

"Hari ini babak penyisihan pertama sudah resmi dimulai. 34 orang peserta dari Gantung, Simpang Pesak dan Dendang sudah ikut terdaftar,” ungkap Ferizal.

Untuk babak penyisihan ke dua di Aula Dusun Bira Desa Kelubi dengan peserta dari Kecamatan Manggar dan Simpang Renggiang, dari 28 Agustus hingga 30 Agustus 2020. Sedangkan babak penyisihan yang ketiga yakni dari 4 September hingga 6 September 2020 di Aula Balai Desa Senyubuk Kecamatan Kelapa Kampit.

“Para pemenang peringkat 1-10 dari masing-masing lokasi penyisihan akan bertanding di Babak Final di Manggar. Babak Final akan berlangsung dari 25 – 27 September 2020,” tambah Ferizal.

Dengan adanya Liga Catur 2020 ini PERCASI Beltim berharap akan muncul atlet-atlet catur baru, generasi baru dan tatanan baru sesuai dengan tema kegiatan yakni “Tatatan Baru dan Langkah Baru Menuju Prestasi Terbaik”.

“Kita ingin atlet-atlet catur terbaik ini yang di masa datang akan membawa nama baik Kabupaten Belitung Timur pada event-event tingkat wilayah hingga nasional,” kata Ferizal.

Semua peserta dan panitia wajib melaksanakan semua ketentuan sesuai dengan Protokol COVID-19. Panitia menyiapkan tempat cuci tangan, sabun, handsanitizer serta semua peserta wajib cek suhu tubuh dan  menggunakan masker.

“Kondisi pandemi COVID-19 tidak membuat aktifitas olahraga kita menjadi berkurang, yang diperlukan adalah penyesuaian dengan kondisi dan perilaku kita, itu yang harus diterapkan,” tukas Ferizal.