Dihantam Gelombang, Kapal Bermuatan Bahan Kelontong Karam di Perairan

Konten Media Partner
5 Januari 2020 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kapal Tenggelam. Foto pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kapal Tenggelam. Foto pixabay
ADVERTISEMENT
Sebuah kapal bermuatan barang kelontong, yakni KM Permata Biru GT 29 yang berlayar dari Palembang, Sumatera Selatan dengan tujuan Sungaiselan, Bangka Tengah, tenggelam di Perairan Muntok, Bangka Barat, Minggu (5/1/2020) siang.
ADVERTISEMENT
Kapal yang dinahkodai oleh Suhani (60) warga Sungaiselan, Bangka Tengah, kandas di koordinat 02.14.580.5/105.02.773.E. Kendati demikian Suhani dan empat orang ABK berhasil menyelamatkan diri ke bagan nelayan.
Suhani dan rekan-rekan akhirnya diselamatkan oleh KN Trisula P111 dan langsung dievakuasi ke Kantor KSOP Muntok, Bangka Barat.
Nahkoda KM Permata Biru, Suhani (60), menuturkan dirinya tak menyangka kapal tersebut bisa tenggelam lantaran belum lama diperbaiki. Namun sebelum karam, dirinya masih bisa menyelamatkan dokumen kapal.
Suhani menambahkan, kapal yang dinahkodainya selain bermuatan bahan kelontong juga bermuatan pakan ternak serta solar untuk melaut.
“Berangkat dari Palembang sekitar pukul 16.20 WIB kemarin, sempat singgah di Pulau Payung untuk berlindung dari gelombang. Selanjutnya pagi hari kami berangkat lagi. Semula cuaca cukup bagus, tapi tiba-tiba mulai muncul badai dan kami terjebatk,” tutur Suhani.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Suhani, mereka baru menyadari kondisi kapal bocor pada pukul 09.00 WIB. Tiba-tiba air sudah masuk ke dalam kapal, upaya mengeringkan air dengan menggunakan pompa tidak berhasil. Bahkan air bertambah banyak masuk ke dalam lambung kapal.
“Karena air sudah banyak masuk, maka saya minta ABK aik ke atas. Tiba-tiba mesin mati dan kami pun langsung hanyut dihantam gelombang. Tiba-tiba kapal nyangkut di bagan nelayan, jadi kami langsung naik ke bagan untuk menyelamatkan diri," ungkap Suhani, Minggu (5/1/2020) siang di KSOP Muntok.
Tak lama KM Permata Biru kembali dihembas gelombang, hanyut dan tenggelam.Suhani bersama anak buahnya yakni Teguh (62) warga Plaju, Jajang (43) warga Sungaiselan, Rahmad Arianda (24) warga Sungaiselan, dan Evandi (28) warga Sungaiselan sudah naik ke bagan dan menunggu pertolongan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu Nahkoda Kapal KPLP KN P 5155 KSOP Muntok, Rachman Fajrin, saat dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya kecelakaan laut tersebut.
"Kapten dan penumpang bisa diselamatkan. Kapal yang tenggelam sudah tak bisa diselamatkan lagi tim sudah keliling mencari bangkai kapal," ungkap Rachman.
Rachman menyampaikan kecelakaan ini disebabkan oleh faktor cuaca karena gelombang cukup tinggi.
"Ini disebabkan faktor alam, kita minta keterangan sebagai laporan bahwa telah terjadi laka laut. Ini yang pertama kali di wilayah Bangka Barat,” tukas Rachman.