Erzaldi Minta Tata Kelola Lada Dibenahi

Konten Media Partner
23 November 2019 18:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman. (Dok)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman. (Dok)
ADVERTISEMENT
Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan memimpin Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas Tata Kelola Lada Babel di Ruang Rapat Tanjung Pendam, Jumat (22/11/2019).
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini digelar untuk menyamakan persepsi tentang penatausahaan lada di Babel. Lantaran selama ini dinilai tata kelola lada Babel kurang tepat dari jalur yang seharusnya.
Dikatakan Erzaldi, Lada Babel yang terkenal dengan kualitas premiumnya, disinyalir digunakan sebagai pencampur lada daerah lain, sehingga seolah - olah lada tersebut dari Babel.
“Harus ada pembatasan pengiriman lada ke luar daerah,” tegas Erzaldi.
Erzaldi mengajak stakeholder seperti KSOP, Bea Cukai, Balai Karantina, Disperindag Babel, Bapepti, IPB, BPPT, Dewan Rempah Babel, dan semua yang terkait dengan pengiriman lada, baik keluar maupun dalam negeri, ikut hadir dalam FGD tersebut.
Dikatakan Erzaldi, Lada Babel boleh dikeluarkan dengan ketentuan untuk dalam negeri sudah melalui proses dihilirisasi, sedangkan untuk ke luar negeri boleh dalam bentuk butiran, namun sudah dalam kondisi dalam karung yang tersegel bersertifikat geografis dalam merk Muntok White Pepper.
ADVERTISEMENT
“Dengan FGD ini, diharapkan tata kelola lada dari sisi hulu sampai hilir dapat terkelola dengan baik, sehingga dapat meningkatkan posisi tawar Lada Babel di dunia Internasional. Jika posisi tawar tinggi, otomatis orang akan memperhatikan lada kita, harga Lada Babel juga meningkat, dan pada akhirnya petani akan sejahtera,” tutur Erzaldi.
Berkenaan dengan hal itu, dikatakannya, akan dibentuk Tim yang terdiri dari lembaga terkait, targetnya mulai awal bulan Desember sudah mulai bekerja.
Tim ini akan dipimpin Kombes PoL (P) DR. Zaidan selaku Staf Khusus Gubernur Babel. Dan sebelum kegiatan ini berjalan, untuk pengiriman lada keluar akan dihentikan sementara.
Staf Khusus Gubernur, Prof. Saparrudin menjelaskan, tata kelola lada harus memihak dan menguntungkan para petani, semua instansi yang terlibat dalam tata kelola ini, wajib berupaya untuk menjadikan Lada Babel sebagai produk yang berkualitas dengan harga pantas.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Saparrudin lada yang keluar dari Babel wajib memiliki Merk Muntok White Pepper dengan Indikasi Geografis (IG) yang telah ditetapkan oleh Kemenkumham RI. Perlunya koperasi Lada yang melindungi para petani lada dan petani milenia.
Sementara itu, Peserta FGD, Kepala UPT Pengujian Disperindag Babel, Nasirin Yusuf mengatakan, pihaknya selama ini, bertugas untuk menguji mutu lada dan akan bekerjasama dengan lembaga pemegang merk, seperti BP3L untuk melakukan uji mutu, menentukan standar khusus Lada Babel.
“Lada Babel adalah yang terbaik di dunia. Tidak ada bumi di belahan manapun yang kekhasan dan tingkat pepperin ladanya setinggi di Babel. Bahkan standar nasional seperti sni 1 dan sni 2 serta Amerika Asta, Eropa Esa, dan Internasional secara keseluruhan IPC, ISO dibawah standar Babel. Apabila standar Babel ini, ditetapkan, maka seluruh standar itu akan masuk,” tukas Nasirin.
ADVERTISEMENT