Imbas Corona, Keuangan Daerah Bangka Selatan Defisit Rp 25 Miliar

Konten Media Partner
24 Desember 2020 15:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Selatan, Achmad Ansyori.
zoom-in-whitePerbesar
Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Selatan, Achmad Ansyori.
ADVERTISEMENT
Kondisi keuangan daerah Kabupaten Bangka Selatan mengalami defisit hingga Rp 25 miliar, terlebih Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bangka Selatan tahun 2020 tak mencapai target lantaran imbas dari pandemi COVID-19 yang hingga saat ini belum juga usai.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut dikatakan Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Selatan, Achmad Ansyori ketika di konfirmasi oleh awak media, Rabu (23/12/2020).
"Keadaan keuangan (Pemkab) itu penerimaannya tidak sesuai dengan prediksi kita pada APBD Induk maupun APBD Perubahan yang tidak sesuai dengan harapan. Misalnya targetnya Rp 10 miliar, ternyata yang kita dapat Rp 6,8 miliar," kata Ansyori.
Sementara itu, lanjut Ansyori, penerimaan PAD Kabupaten Bangka Selatan ada sebagian yang tidak dipungut mengingat kebijakan pusat pasca pandemi COVID-19.
"Sementara ini ada pendapatan yang tidak dipungut, seperti pajak restoran, pajak hotel, pajak hiburan dan lain sebagainya itu kita off kan. Jadi mau tidak mau kondisi keuangan kita seperti ini, dan hal itu sudah kita sampaikan di Banggar dan kemungkinan di akhir tahun itu akan ada kekurangan bayar," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Begitupun penerimaan dari Pemerintah Pusat, sambung Ansyori. "Memang banyak berkurang, seperti Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil (DBH) dikurangi beberapa persen. Sementara sebagian besar kita masih mengandalkan dana dari pusat," katanya.
Dengan demikian, dampak dari kekosongan kas daerah yakni proses pembangunan agak tersendat. Salah duanya adalah penundaan pembayaran TPP ASN kita bayar di bulan Januari 2020.
"Dan penundaan pembayaran honorer di bulan Desember dibayar di bulan Januari 2020. Karena kondisi keuangan kita seperti ini, salah satu caranya yaitu menunda dua item tersebut, disamping ada beberapa kegiatan yang kita tunda dan kita anggap bisa menutupi penundaan dua item tersebut," tukasnya.