Kapal Roro Kandas, 110 Penumpang Diangkut Kapal Patroli

Konten Media Partner
20 Mei 2019 14:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kapal Patroli KSOP Pangkalbalam ketika menjemput penumpang dari kapal roro yang kandas di tengah laut disebabkan air laut surut sehingga tidak bisa merapat ke Pelabuhan Pangkalbalam.
Sebuah kapal roro dengan rute Jakarta menuju Pangkalpinang, Senin (20/5/2019) dinihari kandas sebelum masuk ke kolam Pelabuhan Pangkalbalam, Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung.
ADVERTISEMENT
Kapal tersebut kandas menghantam pasir lantaran air surut sehingga sulit untuk bergerak. Kapal roro ini bermuatan 110 penumpang, sejumlah kendaraan serta bahan pokok seperti bawang merah, bawang putih serta cabai.
Mengetahui kejadian tersebut pihak Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) mengambil inisiatif untuk menjemput para penumpang yang terkatung-katung di laut. Dengan menggunakan kapal patroli akhirnya para penumpang dapat dibawa ke Pelabuhan Pangkalbalam dengan tiga kali angkut.
Menurut Roby, penumpang asal Bangka Tengah, sekitar pukul 01.30 WIB, kondisi kapal masih melaju seperti biasa, namun beberapa menit kemudian berhenti, tak bisa bergerak lantaran menabrak pasir.
“Kapal selanjutnya tidak bisa bergerak lagi, baik maju maupun mundur. Dari pengumuman pihak nahkoda, kapal akan berjalan menunggu air pasang paling tidak sekitar 12 jam,” tutur Roby.
ADVERTISEMENT
Kendati penumpang tidak panik, namun sebagian dari mereka resah lantaran harus menunggu lama. Padahal sejumlah sanak keluarga sudah menunggu di pelabuhan untuk menjemput.
“Kebanyakan penumpang merasa kesal sebab jadwal kedatangan tidak sesuai harapan, apalagi beberapa keluarga sudah menunggu di pelabuhan untuk menjemput,” kata Robby.
Namun tak lama kemudian mereka mendapat kabar jika pihak KSOP akan menjemput dengan kapal patroli. Sehingga semua penumpang merasa terbantu.
"Kami ucapkan terimakasih kepada KSOP, demi pelayanan mereka menjemput penumpang ke kapal," kata Robby.
Menurut Kepala KSOP Pangkal Balam, Izuar, pihaknya berinisiatif menjemput para penumpang agar pelanan tidak terganggu.
"Jumlah penumpang 100 lebih orang, jadi kami angkut sebanyak tiga kali, kapal patroli kami hanya muat sebanyak 40 penumpang saja," kata Izuar.
ADVERTISEMENT
Izuar mengatakan jika tetap dibiarkan maka kasihan penumpang yang sudah menunggu sejak malam, apabila kapal harus sandar di pelabuhan maka harus menunggu sekitar enam jam atau lebih.
"Kami harap penumpang tidak menunggu lama di atas kapal, sesuai dengan moto memberikan pelayanan terbaik," jelas Izuar.
Izuar menambahkan tidak hanya penumpang yang bakal dijemput dari kapal, tetapi beberapa bahan penyedap rasa makanan seperti bawang merah, bawang putih dan cabai akan segera bongkar. Pihaknya pun sudah dihubungi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bangka Belitung dan Satgas Pangan supaya bisa menurunkan bahan pokok tersebut.
"Disperindag dan Satgas Pangan pun sudah menghubungi kami, supaya bisa diturunkan menggunakan kapal patroli, agar tidak terjadi lonjakan harga di pasar. Kami akan segera menurunkan bahan tersebut, setelah semua penumpang diturunkan, diimbau kepada pemilik barang untuk segera ke pelabuhan mengambil barang mereka dan semua itu tidak dikenakan biaya atau gratis," tukas Izuar.(*)
ADVERTISEMENT
Penulis: tim babelhits