Karhutlah di Babel Belum Berdampak Terhadap Penderita Ispa

Konten Media Partner
13 September 2019 20:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabid Kesehatan Masyarakat, Dinkes Provinsi Babel, Bahuri. (Ggp/Babelhits)
zoom-in-whitePerbesar
Kabid Kesehatan Masyarakat, Dinkes Provinsi Babel, Bahuri. (Ggp/Babelhits)
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung, Bahuri, menyampaikan hingga kini belum ada laporan dari masyarakat terkait dampak kesehatan yang diakibatkan oleh kebakaran hutan dan lahan di Bangka Belitung.
ADVERTISEMENT
"Sejauh ini belum pernah ada laporan khusus dari kabupaten atau kota mengenai terjadi kelonjakan yang luar biasa kasus ispa yang disebabkan oleh asap kebakaran hutan,"ungkap Bahuri, Jumat(13/9/2019).
Bahuri mengatakan jika pihaknya selalu mendapat laporan secara rutin tentang penyakit-penyakit yang ada di kabupaten atau kota se-Bangka Belitung.
Ia menilai saat ini asap yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan di wilayah Bangka Belitung tidak separah jika dibandingkan dengan Provinsi Riau dan di Pulau Kalimantan.
"Biasanya teman-teman yang ada di kabupaten atau kota sudah siap dan menjadi rutinitas tahunan mereka dalam menanggapi kebakaran ini. Mereka bergerak cepat dengan melibatkan puskesmas dimasing-masing daerah untuk memberikan layanan dan informasi kepada masyarakat terhadap kemungkinan gangguan apa saja yang diakibatkan oleh kebakaran hutan," terang Bahuri.
ADVERTISEMENT
Bahuri menjelaskan dengan adanya kebakaran hutan yang sering dan berkapasitas luas, nantinya akan menimbulkan suatu penyakit tertentu. Salah satunya adalah penyakit Ispa.
Menurut Bahuri, pihaknya telah menyiapkan masker yang nantinya akan didistribusikan ke kabupaten atau kota apabila diperlukan masyarakat untuk mencegah penyakit Ispa ini.
"Secara angka cendrung stabil untuk data pengidap Ispa di tahun 2019 ini. Pada bulan Januari di tahun 2019 terdapat 6.251 orang se-Babel yang mengidap Ispa. Jika kita bandingkan angka ini pada bulan Juli, Agustus, yang dimana bulan tersebut adalah musim kemarau, telah terjadi penurunan. Pada bulan Juli ada 4.983 orang pengidap Ispa, sedangkan bulan Agustus sebanyak 5.238 orang," papar Bahuri.
"Angkanya cendrung stabil dan sedikit menurun jika kita bandingkan dengan dua bulan terakhir seiring terjadinya kebakaran hutan," imbuh Bahuri.
ADVERTISEMENT
Ditambahkan Bahuri pihaknya merupakan bagian dari BPBD dalam hal penanganan Karhutla. Namun sampai sekarang, Dinkes Provinsi Babel belum dilibatkan dalam permasalahan ini.
"Dengan begitu, ini mengindikasikan bahwa karhutla di Babel masih bisa dikendalikan dan belum menunjukkan dampak penyakit tertentu," tukas Bahuri.