KKP Kelas III Pangkalpinang Temukan Penumpang Gunakan Surat Antigen Palsu

Konten Media Partner
24 April 2021 18:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sapat koordinasi percepatan vaksinasi dan PPKM di Gedung Tribrata Mapolda Bangka Belitung.
zoom-in-whitePerbesar
Sapat koordinasi percepatan vaksinasi dan PPKM di Gedung Tribrata Mapolda Bangka Belitung.
ADVERTISEMENT
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Pangkalpinang lakukan koordinasi dengan pihak Polda Bangka Belitung terkait pengawasan terhadap masyarakat yang masuk ke Bangka Belitung baik melalui jalur laut maupun udara.
ADVERTISEMENT
Langkah ini dilakukan untuk menekan angka penularan COVID-19 di Bangka Belitung lantaran semakin hari semakin meningkat.
Menurut Kepala KKP Pangkalpinang dr Bangun Cahyo Utomo saat ini terjadi trend yang dilakukan pelaku perjalanan yakni membawa surat antigen yang dikeluarkan oleh klinik dari Jakarta, namun tanggal pelaksanaannya di Bangka Belitung.
“Jadi dia swab sendiri kemudian dokumen terbit dari Jakarta. Tapi tanggal pelaksanaannya di Bangka Belitung. Beberapa kasus kita tolak dan kita suruh rapid antigen ulang di bandara,” ungkap Bangun saat rapat koordinasi percepatan vaksinasi dan PPKM di Gedung Tribrata Mapolda Bangka Belitung, Jumat (23/4/2021).
Dikatakan Bangun fenomena tersebut sudah tiga kali pihaknya temukan. Selain itu juga pihaknya menemukan ada surat antigen palsu yang dikeluarkan klinik dari Palembang.
ADVERTISEMENT
“Pengguna surat antigen abal-abal ini biasanya pergi berkelompok. Kita tes hasilnya negatif, Alhamdulillah. Tapi kedepannya kita berkoordinasi dengan Polda terkait kasus seperti itu tidak terjadi. Ini masih kita data di lapangan kejadian-kejadian seperti apa,” ungkapnya.
Sementara untuk pelaksanaan genose di bandara, kata Bangun, tercatat kedatangan orang yang masuk ke Bangka Belitung melalui bandara mulai tanggal 12-16 April 2021, bila dibandingkan dengan minggu sebelumnya terjadi penurunan 43 persen.
“Kalau memang kita lihat kasus COVID -19 meningkat terus setiap hari. Ini berarti transmisi lokal memang sudah terjadi dan prokes memang harus diperketat lagi,” tukasnya.(*)