Komoditas Perkebunan Anjlok, Petani Diminta Perbaiki Kualitas

Konten Media Partner
14 Agustus 2019 12:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Intan selaku analis Harga Pasar Hasil Pertanian Dinas Pertanian dan perkebunan Babel. (Ggp/Babelhits)
zoom-in-whitePerbesar
Intan selaku analis Harga Pasar Hasil Pertanian Dinas Pertanian dan perkebunan Babel. (Ggp/Babelhits)
ADVERTISEMENT
Sebulan terakhir harga beberapa komoditas pertanian dan perkebunan di Bangka Belitung Babel, seperti lada, karet dan minyak kelapa sawit atau CPO, mengalami penurunan bahkan anjlok.
ADVERTISEMENT
Menangapi hal tersebut, Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Babel melalui Analis Pasar Hasil Pertanian Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Bangka Belitung (Babel), Intan, membenarkan adanya penurunan harga komoditas pertanian dan perkebunan, namun kondisi petani masih aman.
“Yang terpenting petani-petani tersebut memperbaiki kualitasnya. Jadi, jika kualitas hasil tanamanannya bagus Insha Allah kedepannya akan baik,” ungkap Intan kepada Babelhits.com, Rabu (14/19).
Intan mengimbau agar para petani tetap bercocok tanam kendati harga di sektor pertanian dan perkebunan menurun. Pasalnya jika mereka berhenti menanam, maka kondisi akan lebih parah lagi.
“Melihat harga lada turun, tetap kita anjurkan petani untuk menanam lada. Seperti contoh, Kalau kita berhenti menanam lada, Vietnam akan merajarela, untuk lada ini. Karena kita juga sempat sedikit mundur untuk penamanan lada, sedangkan Vietnam grow-up terus. Saya rasa salah satu turunnya harga lada kita karena Vietnam mengeluarkan lada mereka secara besar-besaran sekarang," tutur Intan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu untuk CPO, kata Intan, pembatasan dari Eropa yang sangat mempengaruhi harga. Padahal jika dilihat dari jumlah pabrik maka sudah cukup dan luasan perkebunan sawit masih stabil.
Intan mengakui untuk beberapa hasil perkebunan yang lain pun mengalami penurunan juga. Pihaknya menyarankan agar para petani menjaga dan memperbaiki kualitas. Harga akan naik jika kualitasnya membaik.
“Jadi kalau kualitasnya bagus harganya juga ikutan bagus, begitu juga sebaliknya, serta jangan berhenti untuk menaman, karena akan mempengaruhi harga untuk kedepannya lagi. Saya rasa untuk kedepannya akan semakin baik harganya mengingat fase dari tahun tahun sebelumnya seperti itu, ada turun dan naiknya," kata Intan.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Babel, Juaidi, menanggapi fenomena turunnya beberapa komoditas hasil pertanian dan perkebunan, mengatakan sebenarnya ada beberapa persoalan yang harus diperbaiki.
ADVERTISEMENT
“Memang harga ini kan berpengaruh secara global. Yang bisa kita lakukan sebagai pemerintah saat ini adalah bagaimana agar bisa meningkatkan hasil pertanian dan perkebunan ini baik produksi maupun mutu. Termasuk juga nilai tambah produk tersebut dan menekan biaya produksi hingga seminimal mungkin tanpa mengurangi kualitasnya,” kata Juaidi.
Dikatakan Juaidi, dengan adanya penurunan harga di beberapa komoditas, pihaknya optimis akan naik kembali, bahkan lebih baik. Pihaknya akan mendorong bagaimana meningkatkan produktivitas.
“Semua negara kan merasakan dampak tersebut. Ketika pasar Global bergejolak turun, akan turun semua, begitu juga sebaliknya," tukas Juaidi.