Kronologi Pembunuhan Sadis Pekerja Tambang Timah di Bangka Barat

Konten Media Partner
15 September 2021 13:41 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lubang bekas aktivitas tambang timah digunakan untuk menimbun jasad Sudiar.
zoom-in-whitePerbesar
Lubang bekas aktivitas tambang timah digunakan untuk menimbun jasad Sudiar.
ADVERTISEMENT
Polsek Tempilang berhasil membongkar kasus pembunuhan sadis yang menimpa korban Sudiar warga Dusun Pelaik, Desa Tanjung Niur, Kecamatan Tempilang.
ADVERTISEMENT
Sebelum ditemukan tidak bernyawa, sejak sabtu (11/9). Sudiar meninggalkan rumah. Kepergian Sudiar saat itu tidak sendirian. Dirinya bersama ketiga rekannya hendak menuju lokasi tambang tempatnya bekerja.
Sesampainya di lokasi bekerja, di sebuah gubuk kecil, ternyata Sudiar cekcok mulut dengan pelaku yakni Boyon (21). Ketika itu terjadi perkelahian antar keduanya. Melihat perkelahian tersebut ketiga rekan Sudiar meninggalkannya.
Naas, dini hari itu jadi hari terakhir Sudiar mengembuskan napas. Ditangan Boyon nyawa Sudiar melayang. Boyong dengan tangan dingin menebas leher Sudiar secara berulang-ulang hingga tewas.
Tidak berhenti sampai di situ, untuk menutupi aksinya Boyon membawa jasad Sudiar ke sebuah lubang bekas aktivitas pertambangan. Di lubang itu boyon berencana untuk menimbun jasad Sudiar agar tidak diketahui orang. Setelah menimbun, Boyon pun beraktivitas seperti biasa.
ADVERTISEMENT
Keesokan harinya, ketiga rekan Sudiar menghampiri Boyon untuk menanyakan keberadaan Sudiar. Namun Pelaku membohongi ketiganya dengan mengatakan bahwa Sudiar sudah pergi ke Sungailiat.
Bermodalkan informasi dari keterangan sang istri dan ketiga rekan Sudiar, akhirnya pihak polisi mencurigai Boyon. kemudian melakukan pengejaran terhadap Boyon. Saat diamankan Boyon sedang berada di rumah kakak kandungnya. Selasa (14/9).
Ketika diinterogasi Boyon tidak mengaku telah melakukan pembunuhan terhadap Sudiar. Akan tetapi saat dilakukan penyelidikan, tidak jauh dari lokasi kejadian perkelahian tercium aroma yang menyengat dari sebuah lubang tambang.
“Pada saat kita datangi lokasi, ada bau yang menyengat kemudian tim menelusuri sumber bau tersebut, saat digali memang benar ada jasad yang sudah ditimbun dalam kondisi leher hampir putus. Kemudian pelaku mengakui perbuatannya telah menghabisi nyawa Sudiar,” kata Kapolsek Tempilang Ipda Mulia Renaldi.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Renaldi berdasarkan keterangan pelaku, dirinya tega menghabisi korban lantaran sakit hati karena korban selalu mengutarakan kata-kata kasar padanya. Puncaknya, Sabtu (11/9/2021) sekitar pukul 03.00 WIB, pelaku melakukan pembunuhan terhadap Sudiar dengan cara menebas lehernya dengan menggunakan sebilah parang secara berulang-ulang.
“Untuk motif pembunuhannya pelaku merasa dendam terhadap korban dan memang tidak akur dari dulu," imbuh Kapolsek Tempilang
Selain mengamankan Boyon, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa satu buah sepeda motor matic dan satu helai celana panjang warna hitam yang digunakan Sudiar.
Ipda Mulia menambahkan, pelaku dijerat dengan pasal 338 KUHP Subs pasal 351 Ayat 3 KUHP.