Laut Bangka Barat Kaya Akan Teripang Hingga Siput Gonggong 

Konten Media Partner
15 Agustus 2020 19:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Kepala DKP Kabupaten Bangka Barat, Kamso saat ditemui di ruangannya
zoom-in-whitePerbesar
Plt Kepala DKP Kabupaten Bangka Barat, Kamso saat ditemui di ruangannya
ADVERTISEMENT

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Bangka Barat mencatat perairan Bangka Barat memiliki banyak potensi kekayaan alam yang tidak dimiliki perairan lainnya. Plt Kepala DKP Kabupaten Bangka Barat, Kamso, mengatakan potensi kekayaan laut diantaranya ialah hewan laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan hanya berada di wilayah tertentu saja. Meski saat ini kewenangan pengelolaan laut berada di pemprov dan diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K), Kamso mengajak masyarakat untuk menjaga ekosistem laut. "Teripang itu ada di perairan Jebus ada juga kimak, kimak itu kerang tapi yang berukuran besar, terus itu sebenarnya dilindungi harus dilestarikan karena dilindungi peraturan menteri," katanya, Jumat (14/8/2020). Selain itu, perarian di wilayah Bangka Barat juga memiliki potensi Siput Gonggong. Potensi di Desa Bakit, selain itu wilayah lainnya ada di perairan Natuna Kepulauan Riau. "Siput gonggong ini mahal yang jelas itu sebarannya hanya ada di daerah tertentu. Kenapa mahal karena mengandung protein yang tinggi," jelasnya. Tak hanya itu, komoditas lainnya yakni udang klipan yang juga memiliki nilai ekonomis tinggi. "Terus ada lagi udang klipan mungkin hampir rata sebaran di perairan Bangka Barat dan sekitar perairan Parittiga ada," katanya. Selain hewan laut, perairan Bangka Barat juga memiliki potensi terumbu karang yang bagus dan indah. Kamso menyebutkan perairan di Bangka Barat ini memiliki potensi kekayaan sehingga ini bisa menjadi kebanggaan Bangka Barat untuk dapat dijaga bersama. "Sebenarnya kalau bicara laut kita enggak punya kewenangan, dulu kita sempat punya. Kewenangan wilayah laut ini kan diatur dalam RZWP3K. Tapi nelayan bisa menjaga lingkungan perairan karena untuk keberlanjutan hidup nelayan itu sendiri," tukas Kamso.(*)
ADVERTISEMENT