Master Nasional Catur Ini Tergolek Tak Berdaya di Kasur Usang

Konten Media Partner
11 September 2019 15:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anasrullah hanya bisa terbaring lemas karena sakit yang berkepanjangan. (MD4/Babelhits)
zoom-in-whitePerbesar
Anasrullah hanya bisa terbaring lemas karena sakit yang berkepanjangan. (MD4/Babelhits)
ADVERTISEMENT
Anasrullah (48), Master Nasional Catur Asal Bangka Selatan tergolek tak berdaya di atas kasur usang berwarna merah dalam sebuah ruangan rumahnya di kawasan Jalan Bukit Toboali, Bangka Selatan.
ADVERTISEMENT
Tubuh Anas tampak kurus, tinggal tulang berbalut kulit. Tak sepatah katapun keluar dari mulut pria yang telah melalang buana mengikuti kejuaraan catur baik tingkat nasional maupun internasional itu.
Ia hanya sedikit bergerak mengubah posisi baringnya, mungkin tubuh kurusnya mulai penat lantaran terus berbaring. Pandangan matanya pun tampak sayu, sesekali terdengar erangan kesakitan keluar dari mulut Anas.
Menurut adik kandung Anas, yakni Karpina,sang kakak enam bulan terakhir sering mengeluh sakit di bagian kepala.
"Awalnya dia mengeluh sakit di kepala, saat lebaran haji (Idul Adha--red), ia sempat jatuh di kamar mandi, hingga sekarang drop total," kata Karpina saat ditemui babelhit.com, Selasa (10/9/2019).
Anas sempat dibawa ke Rumah Sakit Siloam Pangkalpinang untuk dilakukan pemeriksaan CT Scan, namun dokter tak menemukan gangguan apapun di kepalanya.
ADVERTISEMENT
"Saat ini keluarga juga kurang ekonomi, untuk berobat juga pas CT Scan dapat bantuan dari KONI Basel Rp 5 juta, dan Dinsos Basel bantu kursi roda," tutur Karpina dengan nada sedih.
Keluarga Anas tampaknya memang didera kesulitan ekonomi, hal ini bisa dilihat dari kondisi rumah yang ditempati. Selain tak ada kursi tamu, Anas juga berbaring dengan kasur usangnya tanpa menggunakan ranjang. Isi perabotan rumah pun ala kadarnya.
Sekretaris Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Bangka Selatan, Antoni mengatakan, Anas adalah atlet pecatur  andalan dan mendapat gelar Master Nasional (MN) pada tahun 1999.
"Anas mendapat gelar Master Nasional di tahun 1999 pada Kejuaraan Open Turnamen Catur Bank IFI di Yogyakarta, dan Kejuaraan Nasional Golkar Solo Gajah Mada Cup II 2002 di kota Solo, dan ia pernah masuk di peringkat 10 besar Malaysia Open 2012," tutur Antoni
ADVERTISEMENT
Nama Anas pun sudah tak asing lagi di dunia percaturan Indonesia,  pecatur dunia dengan title grand master pun memuji dan tunduk dengan skil Anas memainkan olahraga strategi berpikir tersebut.
Saat ini Anas dan Keluarganya mengharapkan bantuan bantuan kepada pemerintah dan masyarakat Bangka Belitung.
"Walaupun tidak dengan bantuan materi, cukup doakan saja Anas bisa sembuh dari penyakit yang dideritanya," harap Karpina.