Minta Dirikan SMK, Warga Lubuk Besar Temui Ketua DPRD Babel

Konten Media Partner
22 Oktober 2019 19:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPRD Bangka Belitung, Didit Srigusjaya saat menemui sejumlah perwakilan masyarakat Desa Lubuk Besar. (Ist)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPRD Bangka Belitung, Didit Srigusjaya saat menemui sejumlah perwakilan masyarakat Desa Lubuk Besar. (Ist)
ADVERTISEMENT
Sejumlah perwakilan masyarakat Desa Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Selasa (22/10/2019)  menemui Ketua DPRD Bangka belitung (Babel) Didit Srigusjaya. Mereka mempertanyakan usulan pembangunan gedung Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang hingga saat belum terealisasi.
ADVERTISEMENT
Kepala Desa Lubuk Besar, Syaiful Bahri, mengaku banyak anak - anak di desa mereka  yang ingin melanjutkan sekolah, hanya saja jarak sekolah yang ada saat ini terlalu jauh untuk ditempuh.
"Yang ada saat ini baru ada di Desa Penyak Kecamatan Koba,  itu jaraknya sekitar 50 an Kilometer dari Desa Lubuk Besar maka kami minta ada lembangunan SMA di desa kami," ungkap Syaiful Bahri usai bertemu Ketua DPRD Bangka Belitung.
Menurut Syaiful Bahri dengan adanya SMK di desa mereka tentunya akan sangat meringankan orantua dalam membiayai opersional anak-anaknya untuk bersekolah.
"Juga kami sebagai orangtua tidak khawatir anak-anak selama di perjalanan akibat hal-hal yang tidak diinginkan," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Bangka Belitung, Didit Srigusjaya mengatakan hingga sampai saat ini berdasarkan hasil kajian dari dinas pendidikan, maka  pembangunan SMK di Desa Lubuk Besar sudah memenuhi syarat.
ADVERTISEMENT
"Insha Allah tahun 2020 akan terealisasi pembangunan sekolah yang diharapkan masyarakat Lubuk Besar," ucap Didit.
Dikatakan Didit anggaran pembangunan sekolah ini akan dibebankan pada APBD Bangka Belitung Tahun Anggaran 2020.
Sementara untuk lahan, Didit mengapresiasi atas dukungan masyarakat yang saling bergotong royong menghibahkan lahan.
"Itu sekitar empat miliar rupiah sudah dianggarakan. Lahan sudah disiapkan masyarakat saling patungan seluas tiga hektare," katanya.
Untuk perihal Jurusan apa saja SMK ini nantinya, Didit menyerahkan hal tersebut ke tim teknis dari Dinas Pendidikan.
"Urusan tim teknis soal jurusan ini, apa yang cocok untuk masyarakat dan kedepannya," tukasnya.