MUI Babel Imbau Umat Islam tak Rayakan Valentine Day

Konten dari Pengguna
13 Februari 2019 20:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tim Babelhits tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ilustrasi.(net)
PANGKALPINANG, babelhits.com -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bangka Belitung mengimbau agar umat Islam tidak merayakan Valentine Day yang jatuh pada Kamis (14/2/2019).
ADVERTISEMENT
Imbauan ini dikeluarkan lantaran menurut kepercayaan Agama Islam sangat melarangkan perayaan itu, bahkan kegiatan itu dapat menjerumus ke ranah kemaksiatan bagi kalangan kawula muda.
Sekretaris MUI Bangka Belitung, Ari Sriyanto mengatakan pada perayaan yang bertemakan kasih sayang tersebut, banyak kalangan anak muda umat Islam di Indonesia khususnya Bangka Belitung yang merayakannya. Anak muda umat Islam terlihat memberikan kasih sayang dalam bentuk ucapan disertai bingkisan coklat, pelukan, bahkan ciuman, hingga ujung-ujungnya terjerumus ke arah perbuatan maksiat.
“Pengalaman di kota-kota besar justru di Hari Valentine, diartikan sebagai ajang berbuat maksiat. Jadi, agama Islam telah melarang kita untuk merayakan dan ditambah lagi kita berbuat maksiat, maka dosanya itu dua kali lipat tentunya,” kata Ari kepada babelhits.com di Pangkalpinang, Rabu (13/2/2019).
ADVERTISEMENT
Menurut Ari perayaan Valentine Day merupakan adat kaum Jahiliyah. Sedangkan menurut fatwa MUI, tidak ada ajaran-ajaran tersebut di dalam Al Quran maupun Al Hadits, dikarenakan Hari Valentine diambil dari kisah Romawi Kuno yang membahas masalah percintaan dari Dewa Juno selaku pelopor pada saat itu.
“Jadi, menurut kisah yang diambil dari zaman Romawi Kuno yang dilakukan kaum Jahiliyah hingga sekarang ini, di dalam ajaran Islam sendiri secara Al Quran, Al Hadits, serta pendapat ulama-ulama Indonesia memang sangat dilarang. Jadi, kalangan muda sekarang ini banyak yang dinyatakan ‘Taklid’ (mengikuti pendapat orang lain tanpa mengetahui sumbernya),” tegas Ari.
Kendati demikian, Agama Islam juga mengajarkan bentuk kasih sayang tersebut, namun implementasinya tidak dalam perayaan yang dianggap melenceng dalam kodrat Islam. Namun, saling membantu, menghargai, mengasihi antar sesama umat Islam.
ADVERTISEMENT
“Islam memang mengajarkan kasih sayang, namun tidak merayakan. Seperti contohnya dalam menyebut nama Allah sendiri dalam ucapan ‘Bismillahirrahmanirrahim’, yang artinya maha pengasih lagi maha penyayang. Dari kalimat itu kita harus tahu, bahwa memang kasih sayang harus diberikan setiap hari,” jelasnya.
Mengenai aksi demo yang dilakukan oleh sejumlah kawula muda dalam melaksanakan aksi anti Valentine Day di beberapa daerah di Indonesia akhir-akhir ini, dirinya turut menyetujui aksi tersebut. Bahkan jika dibuat kegiatan nasional dirinya akan sangat mendukung untuk meminimalisir ajaran dari jaman Jahiliyah yang menurut tidak diperbolehkan di dalam agama Islam.
“Insya Allah kalau setiap perayaan Valentine seperti ini, MUI yang ada di seluruh indonesia selalu mengeluarkan imbauan untuk umat islam agar tidak merayakannya. Bahkan, mengenai aksi seperti yang dilakukan di daerah Pulau Jawa itu, kami sangat mendukung. Bahkan kalau bisa ditetapkan sebagai gerakan nasional. Sedangkan untuk agama lain, silahkan saja merayakan. Kita umat Islam hanya bisa menghormati,” tukas Ari.(*)
ADVERTISEMENT
penulis: hendri