Mulai Besok, Umat Islam di Pangkalpinang Diimbau Tidak Salat Jumat Berjemaah

Konten Media Partner
26 Maret 2020 20:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kumparan.
ADVERTISEMENT
Pemkot Pangkalpinang bersama seluruh tokoh agama Islam menggelar rapat membahas salat berjamaah di wilayah Kota Pangkalpinang.
ADVERTISEMENT
Hasil rapat inipun sepakat untuk meniadakan salat berjamaah ditiadakan sementara. Keputusan ini dibuat atas keputusan bersama antara perwakilan tokoh agama dari MUI, NU, Muhammadiyah dan DMI di Kota Pangkalpinang.
"Kita imbau kepada seluruh masyarakat di Kota Pangkalpinang yang beragama Islam untuk melaksanakan Salat Jumat dan ibadah lima waktu di masjid, dilakukan rumah saja," kata Walikota Pangkalpinang, Maulan Aklil alias Molen Kamis (26/3/2020).
Namun kata Molen, keputusan tersebut pun bersifat tidak memaksa. Hanya saja, imbauan ini merupakan hasil keputusan bersama dari perwakilan tokoh agama untuk kebaikan bersama.
"Ini imbauan sifatnya, bagi yang tetap mau melaksanakan apa boleh buat, tetapi ini kan udah ngomongnya ulama dan umaroh sudah kesepakatan bersama. Kalau ulama sudah menyatakan seperti itu pasti punya dalil sendiri yang bisa kita hormati kita hargai (tokoh agama) orang yang punya ilmu," ujarnya dia.
ADVERTISEMENT
"Tapi bagi yang masih tetap ngotot, ya apa boleh buat, kita tidak ada sanksi yang terlalu tegas untuk itu. Ini imbauan untuk mereka," kata Molen.
Kepala Kantor Agama Kota Pangkalpinang, Abdul Rohim menyampaikan, melihat situasi terkini di Kota Pangkalpinang, maka MUI, DMI, NU dan Muhammadiyah sepakat bersama-sama harus proteksi lebih dini terkait pencegahan penyebaran Covid-19.
"Untuk memproteksi itu salah satunya dengan sementara kita meniadakan Salat Jumat dan salat berjamaah di masjid. Salat lah di rumah karena patokan kita negara Saudi Arabia, Mesir, pasien yang masih sangat sedikit sudah memberlakukan itu," ujarnya.
Dia mengatakan tindakan preventif ini sebagai bagian dari pada tawakal kepada Allah SWT, namun harus tetap mewaspadai bukan untuk menentang perintah-Nya.
ADVERTISEMENT
"Memang berjamaah itu adalah perintah Allah, tetapi menjaga keselamatan itu wajib dari pada itu. Oleh karena itu takdir memang terjadi, tetapi kalau takdir kemudian tidak ada ikhtiar sama sekali, itu mati konyol," ungkapnya.