Narkoba di Babel Dipasok dari Jalur Laut dan Udara

Konten Media Partner
27 Februari 2019 18:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kapolda Bangka Belitung Brigjen (Pol) Istiono (tengah).(foto:babelhits.com)
PANGKALPINANG,babelhits.com -- Peredaran narkoba di Provinsi Bangka Belitung cukup marak. Bahkan pada awal Februari 2019 sebanyak satu kilogram sabu-sabu berhasil diamankan Tim Gabungan BNN Provinsi Bangka Belitung, sehingga tidak sempat beredar.
ADVERTISEMENT
Setidaknya ada dua jalur yang digunakan bandar maupun pengedar narkoba untuk masuk ke Bangka Belitung, yakni jalur udara dan jalur laut. Sehingga jajaran Polda Bangka Belitung akan memperketat penjagaan di dua jalur tersebut.
"Kita, Polda Bangka Belitung, akan melakukan langkah-langkah pencegahan dan memperketat di pelabuhan khususnya bandara, karena kita tahu di Babel ini termasuk kawasan yang banyak pelabuhan serta kurangnya pengawasan," ungkap Kapolda Bangka Belitung, Brigjen (Pol) Istiono dalam Dialog Publik tentang peredaran narkoba di Mapolda Bangka Belitung, Rabu (27/2/2019).
Tak hanya itu, Kapolda Babel juga meminta agar semua elemen terlibat aktif dalam pemberantasan narkoba, terutama tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk memberikan informasi kepada pihak kepolisian bila ada hal yang mencurigakan.
ADVERTISEMENT
"Kemudian di bandara juga kita akan perketat lagi penjagaannya, baik orangnya atau pun peralatan-peralatannya supaya yang namanya narkoba tidak bisa lolos ke wilayah Bangka Belitung ini," imbuh Brigjen (Pol) Istiono.
Kapolda menambahkan saat ini pihaknya sudah menambah jumlah personil di pintu masuk ke Bangka Belitung, setidaknya ada sembilan personil yang melayani dan memeriksa barang keluar masuk di jalur pelabuhan.
"Untuk langkah-langkah kita ke depannya nanti Polda Babel akan memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya narkoba," imbuh Istiono.
Sementara itu Badan Narkotika Nasional Provinsi Bangka Belitung (BNNP Babel) mengungkapkan jumlah pecandu narkoba yang rehabilitas cenderung menurun sejak beberapa tahun terakhir.
"Pada tahun 2018 sebanyak 311 pecandu narkotika yang kita rehab, jumlah ini ada kecenderungan menurun dimana tahun 2017 yang direhab sebanyak 579 orang, tahun 2016 sebanyak 401 orang, tahun 2015 sebanyak 436 orang, tahun 2014 sebanyak 413 orang," jelas Kabid rehabilitas BNNP Babel, Johan Jabri, di acara yang sama.
ADVERTISEMENT
Johan menjelaskan rehabilitas narkoba adalah mengembalikan konsidi orang yang menggunakan narkoba, meskipun sering kambuh. Keberhasilan rehab tergantung jenis narkotika yang digunakan dan jangka waktu pemakaiannya.
"Kalau masih coba-coba bisanya berhasil tapi kalau yang sudah lama itu cukup sulit. Untuk itu kami mengimbau perlu ada pengawasan jangka panjang oleh instanasi terkait, karena kalau sudah terkena sangat sulit dikembalikan seperti semula," jelas Johan.
Meski pun angka rehabilitas menurun, peredaran narkoba di Babel cukup mengkhawatirkan, bahkan mulai menyasar ke kalangan pelajar.
"30 pesen yang kita lalukan rehab adalah dari kalangan pelajar atau mahasiswa," imbuh Johan.
Salah satu mantan pecandu narkoba, Risman, mengakui dirinya sempat menggunakan narkoba yang menyebabkan hidupnya terpuruk.
"Awal saya menggunakan narkoba dari kelas 1 SMP sampai saya kuliah pada tahun 2018 awal. Selama saya memakai itu hidup seperti sampah, kita tidak seperti orang lain," tutur Risman.
ADVERTISEMENT
Risman yang saat ini sudah pulih dan kini menikmati hidup normal. Selama menjadi pecandu narkoba dirinya sering kali tak mampu mengontrol emosi.
"Pengguna narkoba itu sering marah-marah, “ imbuh Risman.
Risman bisa pulih lantaran kepedulian orangtuanya serta dukungan dari orang-orang terdekat. "Berkat orang tua dan kesadaran saya, saya dibawa ke Lido di Bogor dan direhap di sana empat bulan. Sekarang aya kembali seperti semula,” tukas Risman.(*)
Penulis: tim babelhits