Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Nelayan Keluhkan Aktivitas Tambang Timah Di Laut
ADVERTISEMENT
Sejumlah nelayan asal Desa Tanjung Gunung, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) mempertanyakan program pemerintah dalam memberantas kapal-kapal penambang Ilegal yang selama ini telah mengganggu wilayah tangkap nelayan di perairan Bangka Tengah.
ADVERTISEMENT
Hal ini diutarakannya saat diundang memperingati Hari nelayan nasional bersama Bupati Bangka Tengah Ibnu saleh di Pantai Semujur, Pangkalan Baru, Senin (8/4/2019).
Melalui salah satu perwakilan, Senin mengatakan kalau para nelayan sekarang tidak bisa lagi melaut dekat dari pesisir karena sudah dirusak oleh para penambang, sedangkan untuk melaut ke tengah melaut ia terkendala dengan alat tangkap ikannya yang tidak memadai.
"Karena adanya aktivitas penambangan tersebut, kami mau tidak mau harus menangkap ikan ke tengah laut, sedangkan untuk melaut kesana minimal nelayan harus punya mesin kapasitas 8 PK, sedangkan banyak dari kami yang tidak mempunyai alat yang memadai," katanya.
Ia mengharapkan kalau memang pemerintah tidak bisa menertibkan para penambang, minimal para nelayan bisa diberi bantuan alat tangkap yang memadai untuk ke menangkap ikan ke tengah laut.
ADVERTISEMENT
Menyikapi hal tersebut, Ibnu saleh mengatakan kalau pemerintah Bangka Tengah tidak punya wewenang untuk menertibkan para penambang laut karena zona laut masuk tanggung jawab pemerintah provinsi.
"Kami tidak punya wewenang masalah penambangan yang berada di zona laut karena masuk ranah provinsi, nelayan harus sampaikan langsung ke pihak provinsi, kami cuma merencanakan untuk wilayah KEK wisata seperti pan seumujur, bila daerah yang sudah didukung dengan KEK Wisata maka dengan sendirinya para penambang akan tersingkir,"Pungkasnya