Pandemi COVID-19, DPRD Pangkalpinang Ingatkan Soal Kemiskinan dan Pengangguran

Konten Media Partner
4 September 2021 12:46 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Angka kemiskinan di Pangkalpinang sejak 2018 hingga 2020 mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang diambil dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pangkalpinang, tingkat pengangguran terbuka dari 2018-2020 terus mengalami peningkatan. Tahun 2018 sekitar 4,70 persen, tahun 2019 mengalami kenaikan pengangguran yakni sekitar 5,01 persen dan pada tahun 2020 mengalami kenaikan lagi mencapai 6,93 persen.
ADVERTISEMENT
Hal ini menjadi perhatian serius, Ketua Komisi I DPRD Kota Pangkalpinang Dr. Zufriady.
Zufriady menyebutkan kondisi tersebut diperparah dengan kondisi pandemi COVID-19, adanya pemberlakuan dan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga tanggal 6 September 2021 mendatang, sangat berdampak pada masyarakat.
Dirinya pun menyoroti dampak negatif dari PPKM yang juga diterapkan di Kota Pangkalpinang. Ia mengatakan bahwa dengan tidak kunjung usainya pandemi COVID-19 di Pangkalpinang, akan membuat tingkat kesenjangan dan kemiskinan terus meningkat.
"Kita harus waspada di masa pandemi COVID-19 ini, jangan sampai di Kota Pangkalpinang tingkat kesenjangan dan kemiskinan terus meningkat akibat dari pandemi, apalagi banyak warga Kota Pangkalpinang tidak bekerja atau pengangguran dan bahkan banyak yang di PHK," kata Zufriady.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Zufriady meminta pihak Pemerintah Kota (Pemkot) untuk berinovasi dan kreatif dalam menanggulangi tingkat kesenjangan sosial dan kemiskinan di Kota Pangkalpinang
"Kita minta pihak Pemkot harus berinovasi dan kreatif dalam menanggulangi hal ini, dan harus bisa berupaya mengurangi tingkat kemiskinan di Kota Pangkalpinang, maka penting bagi pemkot terus memberdayakan dan menciptakan semacam ekonomi kreatif lebih banyak lagi," katanya
Lebih lanjut, anggota dewan daerah pemilihan Kecamatan Taman Sari dan Gerunggang ini membeberkan solusi agar para pelaku UMKM atau ekonomi kreatif bisa bertahan di masa pandemi sehingga memberikan lapangan pekerjaan bagi para pengangguran yang dimaksud dia. Salah satunya menambah anggaran dan bermitra dengan pihak ketiga agar tingkat kesenjangan bisa ditangani.
"Kita tahu dengan penerapan PPKM ini sektor ekonomi kreatif yang harus kita kembangkan ini ikut terdampak dengan dahsyat, karena makan saja dibatasi dengan waktu dan masyarakat tidak banyak keluar rumah. Saya pikir pendapatan mereka pasti berkurang maka pihak BUMD atau pengusaha yang masih bisa bertahan harus memberdayakan para pelaku UMKM ini," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia berharap pihak ketiga bisa memberikan lowongan pekerjaan kepada para warga Kota Pangkalpinang yang tidak memiliki pekerjaan dan mengucurkan dana segar untuk keberlangsungan ekonomi kreatif di Kota Pangkalpinang.