Pariwisata di Belitung Alami Trend Positif

Konten dari Pengguna
11 Februari 2019 19:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tim Babelhits tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pantai Tanjung Kelayang di Pulau Belitung merupakan salah satu destinasi wisata andalan yang menarik bagi wisatawan.(ist)
PANGKALPINANG, Babelhits.com -- Tingkat pertambahan kamar hotel di Provinsi Bangka Belitung (Babel) mengalami peningkatan sepanjang Tahun 2018. Yang sangat signifikan pertambahan jumlah kamar hotel terjadi di Kabupaten Belitung yakni mencapai 1.940 kamar. Jumlah tersebut belum termasuk kamar hotel di Belitung Timur.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk keseluruhan di Pulau Bangka, jumlah ketersedian kamar berada diangka 1.870 kamar.
"Memang secara kasat mata kita melihat untuk Belitung mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dan di sana banyak hotel yang berjaringan. Ini menandakan Pulau Belitung magnet investasi di bidang pariwisata saat ini," ungkap Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bangka Belitung (Babel) Bambang Patijaya kepada babelhits.com, Senin (11/02/2019).
Menurut Bambang trend positif ini akan terus belanjut, mengingat pemerintah daerah sedang memperjuangkan dua kawasan ekonomi khusus (KEK) di Pulau Bangka. Ketika dua KEK ini disetujui merupakan magnet bagi para investor untuk datang berivestasi di Pulau Bangka.
"Karena KEK ini suatu kawasan yang memberikan insentif fiskal bagi mereka yang mau berinventasi. Jadi yang mau berinvestasi di kawasan KEK ini menarik dan menguntungkan," imbuh Bambang.
ADVERTISEMENT
Dirinya mengakui saat ini pariwisata di Belitung memang lebih baik, salah satu trigger (pemicu--red) adalah Film Laskar Pelangi beberapa tahun lau. Sehingga menarik para wisatawan untuk berkunjung langsung ke lokasi syuting film tersebut.
"Dan di sana juga sudah KEK Tanjung Kelayang, meski pertumbuhannya belum pesat tetapi sudah menjadi magnet orang berinvestasi di seputaran Tanjung Kelayang ini. Dua hal ini membuat Belitung lebih menarik," kata Bambang.
Sedangkan untuk tingkat hunian, Bambang mengatakan di awal Tahun 2018 lalu trendnya positif. Hanya saja ketika di akhir Tahun 2018 lalu mengalami penurunan.
Penurunan hunian hotel ini sendiri oleh musibah jatuhnya Lion Air JT 610 dan dilatarbelakangi tingginya harga tiket pesawat.
"Ini baru dugaan saya saja, mungkin karena ada musibah jatuhnya pesawat Lion Air kemudian hal ini menjadikan cost (biaya--red) airlines menjadi mahal. Nah ini menyebabkan biaya berpergian ke Bangka dan Belitung menjadi mahal. Dan sangat berdampak langsung orang berpegian ke Babel untuk berwisata," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Bambang berharap pemerintah sebagai regulator bisa segera mengatasi persoalan mahalnya harga tiket pesawat agar tidak berlarut -larut.(*)
Penulis: Hendri