Pasca Banjir, Warga Mulai Bersih-bersih

Konten Media Partner
1 Maret 2019 15:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Warga Kelurahan Air Itam Kota Pangkalpinang mulai membersihkan rumah mereka pasca banjir yang melanda Kamis (28/2/2019).(ist)
PANGKALPINANG, babelhits.com -- Banjir yang merendam belasan kawasan di Kota Pangkalpinang, sejak Kamis (28/2) sore kemarin, kini berangsur surut.
ADVERTISEMENT
Namun, banjir dengan ketinggian bervariasi masih merendam sebagian rumah warga hingga Jumat (1/3/2019) pagi.
Seperti pada kawasan yang terparah terdampak banjir di Keluruhan Air Itam, Kecamatan Bukit Intan, dengan lebih dari 60 Kepala Keluarga terkena dampaknya. Beruntung hujan sejak pagi tadi berhenti mengguyur ibukota provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini.
Air pun mulai surut, warga yang rumahnya tak lagi terendam banjir mulai membersihkan rumah mereka dari endapan lumpur bawaan banjir.
Andi warga Pangkalpinang, mengatakan banjir yang melanda kawasan mereka bukan hanya disebabkan hujan deras, akan tetapi lebih diakibatkan drainase yang tak cukup lebar untuk menampung debit air yang datang dari hulu.
"Dari pagi kemarin hujan lebat ditambah air kiriman dari hulu sana dan tumpah di lingkungan kita sehingga banjir sejak sore kamarin ditambah drainase yang sangat sempit. Alhamdulillah ini sudah mulai surut," tutur Andi.
ADVERTISEMENT
Saat ini air terus berangsur surut, namun warga masih khawatir datangnya banjir susulan, mengingat cuaca yang tak menentu seperti saat ini.
"Ya seperti ini lah, tiap kali hujan deras kami selalu terkena dampak banjir, ini saja banjir masih belum benar-benar surut. Kami berharap pemerintah turun tangan mengatasi masalah ini," harapnya.
Akibat Aktifitas Tambang Ilegal
Sebagai kawasan perkotaan, Pangkalpinang merupakan wilayah yang tidak memiliki wilayah pertambangan. Namun kenyatannya, aktivitas pertambangan yang di kelola secara illegal marak terjadi di Ibukota Provinsi Bangka Belitung ini.
Aparat bukan tak bertindak, namun tindakan yang diambil tidak menimbulkan efek jera pelaku, karena tindakan hanya sebatas teguran peringatan dan sedikit penyitaan alat tanpa memproses hukum pelaku hingga kemeja hijau.
ADVERTISEMENT
Ulah tambang timah ilegal ini, banjir menggenangi rumah warga menjadi akibatnya. Seperti yang dialami warga di Kelurahan Air Itam dan sekitarnya yang sejak Kamis (28/2) sore kemarin, sekitar 65 Kepala Keluarga (KK) di dua RT direndam banjir, hingga ketinggian mencapai sepinggang orang dewasa.
"Di Kawasan Parit Enam dan dekat Bandara itu kan banyak aktivitas tambang yang mengakibatkan sumber resapan air jadi berkurang, jadi kalau hujan deras air dari sana itu tumpah ke kita semua dan banjir seperti ini," ungkap warga setempat, Andi, kepada wartawan, Jumat (1/2/2019).
Banjir, kata Andi, bukan kali ini saja terjadi, tiap kali hujan deras bajir kerap kali menggenangi rumah warga.
"Kondisi seperti ini terjadi setiap kali hujan deras. Kali ini termasuk parah karena dari semalam masih banjir, meski berangsur surut," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selain di Air Itam, banjir juga melenda sejumlah titik rawan di Pangkalpinang, seperti di Kelurahan Parit Lalang, Kampung Bintang, Kelurahan Bukit Sari, Pasir Putih, Kolong Ijo dan tempat lainnya. Namun di sejumlah kawasan itu air sudah surut, warga sudah beraktivitas seperti biasa.
Sebelumnya Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil alias Molen, kepada babelhits.com, mengungkapkan untuk mengatasi aktifitas tambang ilegal harus berkoordinasi dengan pihak terkait, lantaran Pemkot Pangkalpinang tidak memiliki dinas pertambangan.
“Kita tidak bisa sendirian untuk mengatasi persoalan tambang ilegal, koordinasi dengan pihak Pemprov Babel dan pihak keamanan. Dan itu sudah kita upayakan,” kata Molen.
Molen juga mengatakan, selain itu pihaknya juga akan berkoordinasi dengan dua daerah kabupaten yang berbatasan dengan Kota Pangkalpinang, yakni Kabupaten Bangka dan Kabupaten Bangka Tengah.
ADVERTISEMENT
“Sebagian besar aktifitas tambang ilegal itu berada di wilayah perbatasan sehingga juga perlu berkoordinasi dengan kabupaten lain untuk menertibkannya,” tukas Molen.(*)
penulis: tim babelhits