Pelajar Korban Pornografi Akan Ikuti Program Trauma Healing

Konten Media Partner
9 Oktober 2019 18:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Oknum photographer cabul yang diamankan Mapolres Bangka Selatan.(ist)
zoom-in-whitePerbesar
Oknum photographer cabul yang diamankan Mapolres Bangka Selatan.(ist)
ADVERTISEMENT
Kasus pornografi yang melibatkan pelajar di Kabupaten Bangka Selatan beberapa hari yang lalu menjadi perhatian dinas pendidikan setempat.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan, Sumadi mengakui belum mendapat laporan dari kasus tersebut.
"Saat ini belum ada laporan resmi ke Dinas Pendidikan Basel, tapi kita sudah baca beritanya terkait kasus pornografi tersebut," ungkap Sumadi kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (09/10/2019).
Sumadi juga menyayangkan kejadian tersebut terjadi di kalangan pelajar aktif. Mereka yang menjadi korban akan dilakukan trauma healing oleh psikolog dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
"Jika korban tersebut terjadi trauma, dikarenakan akan rentan putus sekolah, kita kasih program trauma healing dari psikolog dari KPAI," kata Sumadi.
Begitu juga pihaknya akan memperketat pengawasan pada guru piket di setiap sekolah di Bangka Selatan.
"Kalau siswa ada yang izin keluar masuk saat jam belajar mengajar berlangsung, harus ada izin dan keterangan dari guru piket," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kata Sumadi, pihaknya akan bekerja sama dengan Satpol PP Bangka Selatan untuk melakukan patroli pelajar jika ada yang bolos pada jam belajar.
"Dalam waktu dekat akan kita berlakukan pengawasan atau patroli yang akan dilakukan Satpol PP di setiap sekolah sampai ke tempat-tempat yang sering dikunjungi pelajar seperti tempat wisata di daerah itu," tutur Sumadi.
Ditambahkan Sumadi, pengawasan anak juga harus didukung orangtua atau wali murid untuk memberikan arahan yang bisa terhindar dari kasus-kasus yang merugikan anak tersebut.(*)