Tahun 2020, Pegawai Pemkab Beltim Diwajibkan Pakai Batik Khas Daerah

Konten Media Partner
15 Oktober 2019 15:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Belitung Timur, Yuslih Ihza. (Ist)
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Belitung Timur, Yuslih Ihza. (Ist)
ADVERTISEMENT
Bupati Belitung Timur, Yuslih Ihza, akan mewajibkan seluruh pegawai di lingkungan Pemkab Belitung Timur untuk memakai baju batik asli daerah tersebut mulai tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Pakaian batik tersebut akan dikenakan pada setiap Kamis, layaknya jadwal pemakain seragam baju batik.
“Tahun depan saya canangkan seluruh PNS dan PTT harus menggunakan batik khas Beltim. Untuk mendukung kemajuan industri batik Kabupaten Beltim,” kata Yuslih.
Adik kandung Yusril ini berharap batik khas Belitung Timur bukan hanya dikenal di dalam daerah saja, namun juga diluar daerah. Budaya bangga mengunakan produk lokal harus dimulai dari aparatur pemerintah.
“Kita harus membudayakan dan bangga dengan produk batik lokal kita. Aparatur kita yang akan memulai dengan mengenakan setiap hari Kamis dan juga mempromosikannya saat melakukan perjalanan keluar daerah,” tutur Yuslih.
Yuslih menilai hasil produk batik milik daerahnya sangat baik dan tidak kalah bersaing dengan produk batik dari luar daerah. Tinggal bagaimana inovasi dan kreatifitas UMKM untuk memberikan sentuhan pada hasil karya batik lokal.
ADVERTISEMENT
Terpisah Sekretaris Daerah Beltim, Ikhwan Fahrozi menyambut baik rencana pemakaian batik khas Belitung Timur. Namun harus ada aturan yang mengikat untuk memudahkan penganggaran di masing-masing OPD.
“Sangat baik itu, sudah seharusnya kita membudayakan batik lokal. Nanti bisa diawali dengan penetapan mungkin dengan Surat Keputusan Bupati, dari situ nanti kita masukkan ke e-planning atau e-budgeting ke anggaran OPD,” jelas Ikhwan.
Mantan Kepala Badan Pemerintahan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat itu juga menganggap perlu dilakukan sayembara untuk menentukan produk batik mana atau motif yang akan digunakan untuk pakaian pegawai di Pemkab Beltim. Mengingat selama ini motif yang dipakai sangat beragam.
“Kalau bisa sebelumnya kita lakukan sayembara motif khas mana yang akan kita pilih. Kita patenkan selama ini banyak ragamnya, ada daun simpor, cangkir kopi, cempedik dan lain-lain. Harus seragam coraknya biar begitu dilihat orang, tahu ini khas Beltim,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Ikhwan optimis dengan adanya dukungan dari Pemerintah produk UMKM di Kabupaten Beltim terutama batik akan terbantu baik dari promosi maupun peningkatan penjualan.
“Otomatis nanti kualitas dari teknik pembuatan batiknya akan meningkat,” tukas Ikhwan.