Tahun Ajaran Baru Sekolah di Pangkalpinang Kekurangan Kelas

Konten Media Partner
2 Mei 2019 19:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Kabid Diknas, Suwandi. Ketika ditemui wartawan.
zoom-in-whitePerbesar
Plt Kabid Diknas, Suwandi. Ketika ditemui wartawan.
ADVERTISEMENT
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang memprediksikan pada tahun ajaran baru 2019 - 2020 mendatang, akan kekurangan Ruang Kelas Baru (RKB). Hal ini disebabkan oleh tingginya jumlah siswa yang masuk dibandingkan jumlah siswa yang keluar setelah usai melaksanakan ujian sekolah.
ADVERTISEMENT
"Peningkatan tersebut terlihat pada siswa tingkatan Sekolah Dasar (SD) yang sudah mengikuti USBN lebih banyak dibandingkan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang mengikuti UNB," ujar Plt Kabid Dikdas, Suwardi.
Dikatakan Suwardi, jika dihitung dari perbandingan tersebut di dapat sekitar 5 sampai 7 persen kenaikan siswa baru yang akan melanjutkan ke jenjang SMP.
"Untuk tahun ini kami lihat jenjang SMP memang ada peningkatan jumlah calon peserta didik baru dari tahun kemarin. Hal ini bisa dilihat dari jumlah peserta UNBK SMP sebanyak 3428 siswa, sedangkan yang ikut USBN SD berjumlah 3927 siswa, artinya ada selisih yang keluar dan masuk jenjang SMP sekitar 443 siswa," katanya.
Mengantisipasi hal itu, Suwardi mengatakan pihak Dikbud Pangkalpinang telah melakukan pengusulan pembangunan sekolah baru baik ditingkat SD maupun SMP untuk menanggulangi kekurangan tersebut yang mana saat ini jumlah sekolah tingkat SMP di Pangkalpinang sebanyak 27 sekolah diantaranya 10 sekolah negeri dan 17 swasta, sedangkan tingkat SD sebanyak 92 sekolah diantaranya 66 sekolah negeri selebihnya swasta.
ADVERTISEMENT
"Sekitar akhir tahun lalu, kita telah mengusulkan pembebasan lahan, dan mengharapkan tahun ajaran baru ini pembangunannya terwujud. Pangkalpinang betul-betul kekurangan RKB, apalagi untuk wilayah Gabek itu APK-nya betul-betul kurang, maka kami berharap akan di bangun unit sekolah baru di sana," ungkapnya.
Ia pun menghimbau kepada orangtua untuk tidak serta merta memaksukan anaknya ke sekolah negeri saja.
"Kami harap para orang tua tidak memaksakan anaknya untuk bersekolah di sekolah negeri saja, jika melihat kondisi ini sekolah negeri tidak akan setampung. Di Pangkalpinang juga punya sekolah swasta, secara kualitas dan kuantitas tidak kalah juga," pungkas Suwardi