Tambang Liar Timah Beraktivitas di Belakang Rumdis Kajari Bangka Barat

Konten Media Partner
12 Oktober 2020 20:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Satpol PP dari Pemkab Bangka Barat saat mendatangi aktivitas tambang liar timah.
zoom-in-whitePerbesar
Satpol PP dari Pemkab Bangka Barat saat mendatangi aktivitas tambang liar timah.
ADVERTISEMENT
Camat Mentok bersama pengurus RT/RW Kampung Ulu ingin hentikan penambangan liar yang merusak DAS (Daerah Aliran Sungai) di kawasan Kampung Ulu Jalan Kejaksaan, tepatnya di belakang daerah Rumah Dinas Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Bangka Barat.
ADVERTISEMENT
Camat Mentok Sukandi bersama Lurah Tanjung, pengurus RT/RW, warga sekitar minta didampingi oleh Satpol PP dan Kasi Intel Kejari Bangka Barat untuk turun langsung ke lokasi, Senin (12/10/2020) siang.
"Kita sudah berkoordinasi dengan Pol PP dan Kejaksaan karena memang ada penambangan liar di aliran sungai ke Kampung Ulu," ungkap Sukandi.
Sukandi menyebutkan jika sebelumnya memang sudah pernah ditinjau ada yang beraktivitas dan sudah pernah diberikan peringatan untuk menghentikan aktivitas sehingga hari ini pihaknya ingin menghentikan paksa serta menyita peralatan tambang.
"Pihak Kejaksaan lagi koordinasi dengan atasannya, maunya kita angkat seharusnya gitu dijadikan barang buktilah untuk penambang ini," tukasnya.
Lantaran koordinasi dari pihak Kejaksaan belum selesai maka Camat menunda untuk pengangkutan barang bukti penambangan liar tersebut.
ADVERTISEMENT
"Tapi yang jelas daripada masyarakat ini menolak. Kalau penambangan ini sebenarnya sudah dari bulan Agustus beberapa hari kita imbau kita pastikan berhenti, muncul lagi beberapa hari ini. Tapi hari ini imbauan itu masih berjalan, maksud kita jangan hanya imbauan tapi ada penegak hukum untuk mencegah mereka," jelasnya.
Sukandi menyebutkan rencana awal untuk mengangkut barang bukti tidak jadi karena masih menunggu pihak Kejaksaan koordinasi agar dapat mengamankan alat tambang liar di aliran DAS.
"Ini tetap ilegal tidak resmi, kalau pelaku penambangnya itu dari masyarakat kita pekerjanya dari luar orang-orang RT setempat cuma penambangnya tidak ditemukan cuma buktinya saja ada di situ," tukasnya.
Sukandi menuturkan disinyalir ada oknum aparat yang menjadi penambang di lokasi DAS tersebut sampai saat ini.
ADVERTISEMENT