5 Gaya Hidup Berikut Pengaruhi Kesuburan Pria

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
2 Mei 2019 17:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
5 Gaya Hidup Berikut Pengaruhi Kesuburan Pria
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Moms & Dads mungkin akan terkejut betapa gaya hidup berpengaruh besar terhadap kesuburan. Gaya hidup ini termasuk apa yang dimakan dan diminum hingga aktivitas sehari-hari. Maka dari itu, jika Moms & Dads ingin memulai sebuah keluarga, beberapa perubahan sederhana dapat meningkatkan kesuburan Moms & Dads.
ADVERTISEMENT
Gaya hidup berikut ini memengaruhi kesuburan pria. Ada yang berdampak positif, namun tak sedikit pula yang berdampak negatif.
Duduk diam untuk waktu yang lama
Sperma berada dalam kondisi paling sehat ketika memiliki suhu beberapa derajat di bawah suhu tubuh normal. Penelitian menunjukkan bahwa menaikkan suhu testis dapat menyebabkan kualitas sperma memburuk dan produksi sperma melambat. Hal ini bisa mengurangi kesuburan pria. Duduk dalam waktu lama, terutama saat berkendara jarak jauh, dapat membuat suhu tubuh terutama di sekitar testis meningkat.
Kebiasaan lain yang harus dihindari jika Dads ingin memiliki keturunan adalah sering mandi air panas dan sauna, menggunakan laptop di pangkuan, dan mengenakan pakaian dalam ketat. Bekerja di lingkungan yang panas, seperti toko roti atau tempat pengecoran, juga dapat meningkatkan suhu testis. Dads bisa mencoba berbicara dengan manajer untuk mengurangi jumlah panas yang terpapar pada tubuh Dads. Misalnya, mengajukan pindah kerja di tempat yang lebih dingin selama beberapa bulan atau beristirahat esktra.
ADVERTISEMENT
Olahraga terlalu berat padahal badan sudah kurus
Dalam kebanyakan kasus, olahraga ringan baik untuk kesuburan. Olahraga membantu menjaga Dads memiliki berat badan yang sehat, membantu organ seksual memproduksi sperma normal, dan menghilangkan stres. Namun, ada beberapa keadaan tertentu saat olahraga malah memberikan dampak negatif lebih banyak daripada dampak positif. Misalnya, jika Body Mass Index (BMI) Dads sudah di bawah 18,5 dan banyak berolahraga, Dads perlu mempertimbangkan untuk tidak berolahraga terlalu keras. Berat badan ideal meningkatkan peluang pasangan memiliki keturunan.
Olahraga intensif dan berkepanjangan juga dapat menyebabkan kualitas sperma yang buruk. Sebagai contoh, penelitian telah menemukan bahwa triathletes memiliki kualitas sperma yang lebih buruk daripada orang yang mengambil bagian dalam olahraga berbasis permainan, seperti tenis atau bola basket.
ADVERTISEMENT
Jika Dads senang berolahraga kontak fisik, Dads harus mempertimbangkan untuk mengenakan pakaian dalam yang empuk atau pelindung yang mencegah atau mengurangi dampak cedera pangkal paha. Meskipun cedera testis jarang terjadi, mengenakan alat pelindung bisa memberi Dads ketenangan pikiran ekstra.
Makan-makanan kurang gizi
Adalah sangat penting untuk memiliki pola makan sehat ketika suami-istri mencoba untuk memiliki keturunan.Beberapa nutrisi, seperti vitamin A dan beta-karoten, kaya akan bahan kimia yang dikenal sebagai antioksidan, yang umumnya dianggap melindungi sel terhadap kerusakan. Ada bukti yang menunjukkan bahwa beberapa antioksidan meningkatkan kualitas sperma pada pria dengan masalah kesuburan. Tetapi diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan antioksidan mana yang terbaik.
Beberapa ahli menyarankan bahwa vitamin tertentu mungkin sangat penting untuk kesuburan yang baik. Kombinasi asam folat dan seng telah menunjukkan harapan dalam studi awal, namun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah klaim tersebut benar-benar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Mintalah saran spesialis kesuburan tentang diet apabila jumlah sperma atau kualitas sperma buruk.
ADVERTISEMENT
Kelebihan berat badan
Kelebihan berat badan (memiliki indeks massa tubuh atau BMI 25 atau lebih tinggi) dapat menurunkan kualitas dan kuantitas sperma hingga seperempatnya. Efeknya lebih besar jika Dads mengalami obesitas (dengan BMI 30 atau lebih tinggi).
Jika Dads mengalami obesitas, menurunkan berat badan sebelum mencoba untuk memiliki keturunan dapat meningkatkan kualitas sperma Dads. Bicaralah dengan dokter untuk saran tentang cara terbaik untuk menurunkan berat badan atau tanyakan kepadanya bisa merujuk Dads ke ahli gizi yang dapat diandalkan.
Mengalami masalah emosional yang berujung pada stres atau depresi berat
Banyak ahli percaya bahwa stres dan depresi dapat mempengaruhi keseimbangan hormon, yang dapat menyebabkan masalah dengan produksi sperma. Masalah emosional juga dapat memengaruhi hubungan pernikahan suami-istri, menurunkan gairah seks, dan membuat Dads kurang cenderung berhubungan seks. Oleh karena itu, Dads bisa meluangkan waktu lebih untuk bersantai dan melepas lelah.
ADVERTISEMENT
Semoga bermanfaat.
By: Babyologist