5 Tes Kesehatan Selama Antenatal Care

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
27 Mei 2019 14:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Antenatal care (perawatan kehamilan) adalah perawatan kesehatan untuk mendukung Moms yang sedang hamil. Tujuan antenatal care adalah memastikan Moms dan si Kecil yang belum lahir sehat selama kehamilan.
ADVERTISEMENT
Moms akan ditawari untuk menjalani tes dan pemeriksaan selama kehamilan untuk mengawasi kesehatan Moms dan si Kecil. Dokter juga akan memberikan informasi untuk membantu memutuskan apakah Moms perlu menjalani tes dan pemeriksaan tersebut atau tidak.
Pada janji temu antenatal pertama, perawat akan menjelaskan tentang berbagai macam tes dan cek kesehatan yang ditawarkan, termasuk alasan mereka memberikannya. Tes tersebut akan mencakup pemindaian ultrasound, tes skrining, dan diagnostik lainnya untuk memeriksa perkembangan si Kecil.

Tes kesehatan rutin selama kehamilan

Tes-tes kesehatan rutin selama kehamilan Moms akan membantu menemukan masalah-masalah tertentu yang mungkin muncul pada kehamilan. Tes-tes ini akan dilakukan pada setiap janji antenatal.
1. Pemeriksaan tekanan darah
Tekanan darah diukur dengan menggunakan manset yang melilit lengan atas Moms. Sebaiknya, kenakan atasan berlengan pendek saat menjalani tes pemeriksaan tekanan darah. Idealnya, pemeriksaan tekanan darah harus dilakukan pada lengan  yang sama setiap kali.
ADVERTISEMENT
Dari bacaan alat pemeriksa tekanan darah, dokter dapat mendeteksi apakah tekanan darah Moms terlalu tinggi atau terlalu rendah. Tekanan darah yang meningkat selama kehamilan dapat menjadi tanda peringatan pre-eklampsia, suatu kondisi kehamilan yang bisa menjadi serius apabila tidak segera ditangani.
2. Tes urin
Moms akan diminta untuk memberikan sampel urine pada setiap konsultasi antenatal. Perawat akan memberikan alat yang diperlukan untuk mengambil sampel. Sampel urine terpenting adalah yang diambil di tengah-tengah buang air kecil. Dokter akan memeriksa urine Moms untuk melihat apakah ada tanda-tanda infeksi dan kondisi tertentu yang dapat disebabkan oleh kehamilan, seperti pre-eklampsia dan diabetes gestational.
3. Tes darah
Selama kehamilan, biasanya tes darah hanya akan dilakukan dua kali. Moms mungkin perlu menjalani tes darah lebih dari dua kali apabila ada kondisi tertentu.
ADVERTISEMENT
Tes darah yang pertama akan dilakukan pada awal kehamilan untuk mengetahui:
Tes darah kedua akan dilakukan ketika kehamilan Moms berusia sekitar 28 minggu untuk memeriksa kadar zat besi dan, dalam beberapa kasus, apakah Moms menderita diabetes kehamilan atau tidak.
4. Mengukur pertumbuhan si Kecil
Memasuki usia kehamilan 24 minggu, dokter akan mulai mengukur benjolan yang tumbuh untuk memeriksa apakah janin tumbuh dengan baik. Tes sederhana ini dilakukan dengan menggunakan meteran dan dengan menggunakan satuan sentimeter. Ukuran idealnya adalah harus sama dengan usia kehamilan Moms dengan toleransi 1-2 cm.
ADVERTISEMENT
5. Palpasi perut
Pemeriksaan palpasi perut (merasakan rahim) bertujuan untuk memeriksa posisi janin. Tes ini biasanya dilakukan pada saat usia kehamilan 36 minggu atau lebih awal. Ini membantu dokter mengetahui apakah posisi janin tepat untuk dilahirkan. Selain memeriksa posisi janin, dokter juga akan mendengarkan detak jantung janin.
Itulah lima tes kesehatan antenatal care, tujuan, dan cara melaksanakannya. Semoga bermanfaat.