Apakah Kepala Bayi Berkerak Berbahaya?

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
5 Oktober 2019 8:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Apakah Kepala Bayi Berkerak Berbahaya?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Halo moms, kali ini aku mau share pengalaman saat baby aku lahir. Sebagai ibu muda yang baru melahirkan anak pertama, tentunya ilmu dan pengetahuan aku tentang bayi masih sangat kurang.
ADVERTISEMENT
Saat anak aku lahir, di kepalanya muncul semacam kerak yang bentuknya sedikit kering dan berminyak. Berwarna kekuning-kuningan dan agak berbau anyir. Mirip kayak ketombe moms.
Kalau kata orang tua aku disebutnya leuleugeuteun/kikilieun dalam Bahasa Sunda. Sekarang aku baru tahu kalau dalam bahasa medisnya disebut cradle cap.
Awalnya ada rasa takut sekaligus kaget yang aku alami. Aku pun bertanya-tanya mengapa kerak tersebut bisa muncul di kepala bayi aku.
"Ini alasannya harus banyak minum air kelapa biar bersih," demikian jawaban orang tua aku.
Jadi menurut aku, bersih yang dimaksud orang tua aku adalah bukan putih kulitnya bayi, tapi bersih kulitnya dari kerak.
Tetapi moms, aku sendiri juga belum mengetahui pasti apa penyebab kerak tersebut muncul. Kalau aku baca dari berbagai artikel, cradle cap yang di alami anak bisa saja karena pengaruh hormon yang diturunkan oleh ibu.
ADVERTISEMENT
Nah, apakah cradle cap ini berbahaya? Tidak moms. Jadi moms jangan takut dan khawatir karena cradle cap itu tidak berbahaya, tidak juga menular. Meski begitu harus tetap ditangani dengan dilakukan pembersihan. Pasalnya jika dibiarkan akan semakin tebal dan menimbulkan gatal pada kulit anak kita.
Cara aku membersihkan cradle cap bayi aku sangat mudah moms. Pertama keramasin kepala bayi aku setiap hari. Setelah itu aku selalu mengoleskan minyak, bisa itu minyak zaitun ataupun baby oil. Kemudian sisir menggunakan sisir yang agak rapat agar kulit keringnya berjatuhan.
Tetapi jangan digosok terlalu keras atau bahkan di-potek pakai kuku ya moms. Karena hal ini dapat melukai kulit bayi kita. 
Proses pembersihan cradle cap harus rutin dilakukan. Karena meskipun sudah dibersihkan, keraknya bisa muncul lagi. Dan hal ini berlangsung selama 3-4 bulan lho moms di kulit bayi aku. Bahkan tidak hanya kulit kepala saja, cradle cap pada bayiku juga muncul sampai di telinga, pipi, dan kening lho. 
ADVERTISEMENT
Bagiku yang merupakan ibu muda, ini merupakan pengalaman yang sangat luar biasa. Semoga info yang aku share ini bisa bermanfaat ya moms.
Ilustrasi bayi baru lahir Foto: Shutterstock
Ilustrasi pijat bayi. Foto: Shutterstock