Apakah Terdapat Kaitan Antara Lupus dan Kehamilan?

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
19 Mei 2018 22:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lupus (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Lupus (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Penyakit lupus biasanya terjadi pada tubuh yang memproduksi antibodi berlebih. Penemuan mendapatkan 20% perempuan yang mengalami komplikasi kehamilan pada umumnya memiliki beberapa aktivitas lupus yang tinggi serta antibodi yang banyak.
ADVERTISEMENT
Para peneliti juga menyebutkan waktu terbaik untuk wanita penderita lupus memiliki anak adalah saat penyakit mereka berada dalam kondisi stabil dan tidak kambuh. Wanita yang mempunyai penyakit lupus biasanya sulit untuk mempunyai keturunan, terkecuali jika ia memperoleh pengobatan sejak dini.
Pada trimester 3, hampir 80% ibu hamil dengan lupus melahirkan bayi dalam kondisi yang tidak normal atau mempunyai penyakit seperti sesak nafas dan kelainan pada jantung.
Jika berhasil melahirkan anak yang sehat, sang ibu bisa saja mengalami penurunan imun yang drastis, sehingga tubuhnya akan mudah terserang penyakit. Wanita hamil yang menderita penyakit lupus biasanya penyakitnya tidak aktif pada trimester pertama dan pada persalinan awal 3 bulan.
Oleh karena itu, wanita atau ibu hamil harus bisa menjaga kesehatannya sedari dini. Mulai dengan menjaga porsi makanan, kesehatan tubuh, dan pola hidup sehat. Mom juga sebaiknya tidak stres atau memiliki beban pikiran, karena hal ini hanya akan berdampak negatif terhadap kondisi tubuh sekaligus janin.
ADVERTISEMENT
 
Semoga bermanfaat.
By: Babyologist Editor.