Benarkah Kram Menstruasi Sembuh setelah Melahirkan?

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
17 Desember 2018 9:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Nyeri haid bisa berlangsung lebih dari tiga hari. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Nyeri haid bisa berlangsung lebih dari tiga hari. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setiap wanita pasti mengalami gejala PMS ketika menstruasi, namun gejalanya berbeda satu sama lain, dimulai dari gejala ringan hingga gejala berat. Perubahan hormon ketika menstruasi menyebabkan beberapa perubahan pada tubuh kita, dimulai dari perubahan mood, tingkah laku, hingga ada yang mengalami sakit berlebihan ketika menstruasi.
ADVERTISEMENT
Saya sendiri kerap mengalami kram perut ketika sedang menstruasi, namun beberapa orang tua sering mengatakan jika kram perut akan sembuh sendirinya jika sudah melahirkan. Benarkah demikian?
Kram perut ketika masa menstruasi disebut juga dengan dismenore. Gejala ini terjadi karena kontraksi berlebihan pada rahim untuk mengeluarkan darah menstruasi. Hormon prostaglandin diproduksi secara berlebih untuk memicu kontraksi pada rahim. Namun, biasanya gejala ini hanya berlangsung satu hingga dua hari setelah menstruasi.
Sebenarnya, kram perut ketika menstruasi tidak akan sembuh setelah melahirkan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kram perut ketika menstruasi. Apa saja? Simak ulasan selengkapnya berikut.
Faktor Penyebab Kram Perut ketika Menstruasi
- Stres menjadi penyebab utama terjadinya kram perut ketika menstruasi.
ADVERTISEMENT
- Siklus menstruasi yang tidak teratur.
- Sering mengonsumsi minuman dingin ketika tidak sedang menstruasi.
- Volume darah haid yang keluar cukup sedikit di awal masa menstruasi.
Bagaimana Cara Mengatasi Kram Perut ketika Menstruasi?
- Melakukan kompres hangat di daerah yang nyeri.
- Minum minuman hangat.
- Perbanyak istirahat.
- Bawa keadaan menjadi lebih rileks.
- Hindari stres ketika gejala PMS sedang berlangsung.
- Konsumsi obat nyeri, seperti ibuprofen dengan dosis yang sesuai dengan petunjuk dokter.
Jika gejala bertambah berat hingga pingsan tidak sadarkan diri, sebaiknya periksa ke dokter. Semoga bermanfaat.
By: Yenty Jessica Copyright by Babyologist