Cara Berkomunikasi dengan Anak agar Mau Dengar-dengaran

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
26 Mei 2018 10:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Cara Berkomunikasi dengan Anak agar Mau Dengar-dengaran
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sebelum lebih lanjut, saya ingin menjelaskan hal-hal umum yang menjadi penyebab tantrum:
ADVERTISEMENT
Bosan
Kurangnya jam tidur atau istirahat si anak
Haus/Lapar
Merasa tidak nyaman
Tidak mendapatkan apa yang inginkan
Sebagai orangtua baiknya mengetahui 5 hal umum yang biasanya akan menyebabkan tantrum pada anak. Akan tetapi, ada pertanyaan yang perlu kita jawab terlebih dahulu, apakah kita ingin anak-anak mendengarkan kita supaya kita merasa tidak terganggu? Atau kita ingin anak-anak mendengarkan kita supaya mereka tumbuh menjadi pribadi yang baik? Sebaiknya kita bisa berpikir objektif sebelum menerapkan sebuah strategi untuk anak-anak kita. Di sini sangat diperlukan peran serta ayah dan ibu supaya strategi tersebut dapat berlangsung baik untuk seterusnya.
Supaya kerjasama sebagai orangtua bisa bertahan dengan baik, kita memerlukan "senjata," yang dipergunakan untuk
ADVERTISEMENT
1. Mengendalikan emosi
Kita bisa kendalikan emosi anak-anak dengan melalui penggunaan kata-kata yang positif tapi bijak, diselingi dengan penyampaian kepada anak-anak bahwa kita mengerti mereka kesal tapi kita harus mendisiplinkan mereka. Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan meminta anak-anak kita untuk menuliskan perasaan mereka, karena beberapa anak tidak mau atau tidak suka menyampaikan kekesalan mereka secara verbal. Hal terakhir yang bisa dilakukan adalah dengan kita mengambil sikap "diam", maksudnya adalah kita bersikap diam tanpa berbicara sepatah katapun, kita tunggu sampai anak kita akan mereda dengan sendirinya. Riset mengatakan anak-anak akan tantrum ringan akan berlangsung selama 5 - 10 menit. Setelah anak-anak diam, barulah kita berbicara dengan lembut kepada mereka.
ADVERTISEMENT
2. Menyelesaikan masalah
Hal yang paling penting dalam menyelesaikan masalah adalah dengan memperlihatkan ekspresi bahwa kita tidak senang dengan sikap tantrumnya, tapi tetap ingat untuk tidak menjadikan anak-anak takut dan berujung trauma. Cara mengekspresikan perasaan kita supaya lebih mudah dimengerti dan diterima oleh anak-anak kita adalah dengan kita berdiri sama tinggi dengan tinggi anak-anak (atau berlutut), kemudian utarakan perasaan kita.
3. Melibatkan kerjasama
Untuk menciptakan komunikasi yang baik dengan anak-anak supaya mereka mau mendengarkan kita, kita bisa lakukan dengan bermain bersama mereka (meniru suara hewan bersama, bermain "pretend", dan lain sebagainya), Selalu libatkan mereka dalam aktivitas yang aman, misalnya merapikan buku, menaruh sepatu di rak sepatu.
ADVERTISEMENT
Dengan kita dapat menjalankan ke-3 poin di atas, hubungan komunikasi orang tua dan anak dapat terbentuk dengan baik seiringnya waktu. Anak-anak akan belajar untuk mendengarkan kita, belajar untuk respek terhadap orang-orang sekitarnya, anak-anak akan dapat membawa diri mereka dengan baik terhadap orang lain.
Semoga bermanfaat.
By: Gavrila Joanita.