Dilema Working Moms, Tetap 'Waras' Saat Anak GTM

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
9 Oktober 2019 14:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dilema Working Moms, Tetap 'Waras' Saat Anak GTM
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
"You can learn many things from children. How much patience you have, for instance." -- Franklin P. Adams.
ADVERTISEMENT
Moms pastinya pernah mengalami fase-fase di mana anak menolak makan kan? Katanya sih ini fase yang cukup mengerikan dan bisa membuat kita kehilangan kewarasan untuk sejenak hehe. Ditambah lagi untuk working Mom seperti aku yang ga bisa seratus persen ada di samping si Kecil saat dia lagi GTM (Gerakan Tutup Mulut). Di kantor kepikiran, takut berat badan menurun drastis, takut Baby Fei kurang gizi, takut daya tahan tubuhnya menurun, dan ketakutan-ketakutan lainnya.
• Saat Akhirnya GTM menghampiri Bayi Mungilku
Ketika baby Fei memasuki masa MPASI, semua terasa begitu indah. Baby Fei makan dengan lahap, semua jenis puree pun disukainya, tak ayal momen tersebut menjadi ajang Maminya untuk foto-foto demi content social media (hahaha) melihat gemasnya reaksi si Kecil setiap kali mencoba rasa baru dari makanan yang disajikan. Hati Mami pun riang gembira dan semangat untuk membagikan resep-resep unik nan instagramable ke pengasuh yang menjaga baby Fei di rumah selama Mami bekerja. Namun. fatamorgana kenikmatan MPASI itu ternyata tak berlangsung lama. Memasuki usia 9 bulan, baby Fei mulai menunjukkan tanda-tanda menolak makan, mulai dari memalingkan muka saat disuapi, makannya diemut, pilih-pilih makanan, hingga akhirnya memasuki usia 10 bulan, baby Fei hanya mau minum dan benar-benar menutup mulutnya terhadap semua makanan yang disajikan, JRENG. JRENG. JRENGG.
ADVERTISEMENT
• Usaha yang Aku Lakukan Untuk Membuat Putriku Membuka Mulut Kembali
Jujur di minggu pertama Fei GTM, aku sudah mulai 'gila' Moms, di kantor uring-uringan, di rumah senewen, kadang suka melamun sendiri memikirkan nasib anak yang ga mau makan (lebay), tapi aku segera tersadar kalau aku tidak boleh larut dalam stres yang tidak ada juntrungannya ini. Oke, mari kita singsingkan lengan baju untuk menghadapi GTM. Aku berusaha mencari tahu satu persatu hal yang memungkinkan menjadi penyebab anak GTM, dan aku berusaha mencarikan solusinya.
1. Tumbuh Gigi
Setelah aku cek, Fei belum menunjukkan tanda-tanda akan tumbuh gigi lagi, kalaupun iya, aku pastikan selalu memberi Fei teether dingin yang sebelumnya aku taruh di wadah tertutup di kulkas.
ADVERTISEMENT
2. Bosan Rasa dan Suasana
Akhirnya Mami turun ke dapur, jujur aku tidak handal dalam hal memasak, (yaa sedikit-sedikit laah), tapi demi Fei makan, aku berkolaborasi (caileeeh) dengan pengasuh Fei untuk membuat variasi makanan dan tekstur lengkap dengan bentuk beragam yang kira-kira akan disukai Fei. Tak ketinggalan makanan-makanan homemade online yang terlihat menggiurkan, semua kuhadirkan untuk Fei. Sekali makan, 3-4 menu kusiapkan untuk Fei. Tak lupa duduk dan makan bersama Fei serta bekal akal dan kreativitas untuk menghadirkan suasana makan yang menyenangkan.
3. Trauma dan Feeding Rules
Insha Allah aku ga pernah memaksa Fei untuk makan atau membuka mulut, itu juga yang selalu aku wanti-wanti ke pengasuhnya, supaya ia mengikuti saja apa yang Fei mau, selama masih di koridor kewajaran.
ADVERTISEMENT
4. Konsultasi ke Dokter
Yaaap, akhirnya aku memutuskan konsultasi ke tiga dokter sekaligus: Dokter Anak, Dokter Ahli Gizi Anak, dan Dokter Ahli Alergi dan Imunologi. Aku hanya ingin memastikan tidak ada sesuatu yang salah akan kesehatan putriku. Kalaupun ia sedang menolak makan, aku harus pastikan hal tersebut bukan karena suatu gangguan kesehatan.
• Meruntuhkan Segala Idealisme dan Sikap Perfeksionis
Insha Allah sudah semua cara yang ada di internet, yang disarankan dokter, dan yang kucetuskan sendiri sudah kucoba, tapi Fei belum mau makan Moms, hikssssI'm mentally, physically, and financially exhaustingWalaupun aku bekerja, aku concern banget sama dunia anak dan pola parenting yang kupilih untuk Fei. Mulai dari feeding rules, menu makanan, takaran gizi, dll. Tapi semuanya bubar jalan ketika Fei GTM. Aku berusaha mengalah demi kewarasan bersama. Aku berusaha ikutin maunya Fei aja gimana. Dan aku mulai belajar bahwa idealis boleh aja, tapi lihat situasi kondisi juga. Dan aku pun juga belajar untuk mengelola perasaan dan pikiranku dengan lebih bijaksana, anti baper saat anak GTM.
ADVERTISEMENT
• Follow the Child
Berhubung aku lagi mempelajari dan mendalami tentang montessori di mana salah satu filosofinya adalah konsep follow the child, aku pun sampai di tahap "legowo" aja deh. Segala ikhtiar dan doa telah kupanjatkan, sekarang waktunya berserah sembari membenahi diri lagi, fokus pada pekerjaan dan tugasku yang lainnya. Sekarang baby Fei lagi sukanya makan camilan biskuit aja, ya udah ikutin aja. Aku berusaha meyakinkan diriku sendiri bahwa GTM ini ga akan berlangsung selamanya kok, dan aku bukan satu-satunya mamak yang frustrasi karena GTM di muka bumi ini. Aku pun memutuskan untuk refreshing sejenak bersama keluarga. Membersihkan pikiran dari ion-ion negatif hahaha.
Putriku dianugerahi akal yang begitu cerdas, aku yakin dia tau persis apa yang dia inginkan dan butuhkan. Aku yakin dia akan makan lagi dengan lahap dan tumbuh sehat dan sempurna setiap waktunya. Kalo sekarang dia lagi ga mau makan, ya mungkin emang orang tua jaman dulu itu ada benarnya juga, kalo emang lagi masanya aja, yang penting jangan putus asa dan tetap ikhtiar. Tetap tenang supaya selalu waras. Perjuangan mamak masih panjang, jangan stuck di urusan makan aja. Semangaaattt!
ADVERTISEMENT