news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

GTM? Atasi Dengan Tips Berikut Ini

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
3 Desember 2018 12:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
GTM? Atasi Dengan Tips Berikut Ini
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Moms, pernahkah si Kecil menolak untuk makan? Hal ini sering kali disebut dengan GTM atau gerakan tutup mulut. Menurut Roslina Verauli, Pakar Psikolog Anak, Remaja dan Keluarga, GTM adalah hal yang wajar terjadi pada anak-anak. Namun, jika terjadi berulang-ulang, GTM juga bisa sangat berbahaya bagi si Kecil. Sebab hal ini bukan hanya dapat mempengaruhi tumbuh kembang fisik si Kecil, tetapi juga perkembangan psikologisnya. Misalnya, ketika si Kecil kurang makan, dia akan memiliki tubuh yang loyo, mudah letih, dan mudah sakit. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan belajar hingga kemampuan berelasi dengan teman.
ADVERTISEMENT
Sebelum kita buru-buru memaksa si Kecil untuk makan, ada baiknya Moms mengidentifikasi sebab-sebab si Kecil menolak makanan. Kepada Babyo, Roslina Verauli memberikan tips memberi makan si Kecil yang GTM:
GTM? Atasi Dengan Tips Berikut Ini (1)
zoom-in-whitePerbesar
Cek Kesehatan Fisik si Kecil
Mengecek kondisi fisik anak si Kecil adalah cara pertama yang harus Moms lakukan. Cobalah memeriksa kondisi gigi dan kondisi pencernaannya. Ketika gigi berlubang atau kondisi pencernaan anak kurang sehat, mereka cenderung menolak untuk makan karena merasa tidak nyaman saat makan. Jika Moms kurang yakin dengan kondisi kesehatan fisiknya, Moms dapat mengkonsultasikannya ke dokter.
Deteksi Sensorimotor Anak
Mengecek gigi maupun kondisi pencernaan saja tidak cukup. Moms juga harus mengecek sensorimotor atau fungsi pancaindra si Kecil. Misalnya, apakah anak tidak mau makan karena tidak suka dengan baunya atau sebaliknya. Selain itu, cek juga apakah si Kecil lebih menyukai tekstur makanan tertentu misalnya lembek atau keras. Satu lagi, periksa juga tonus atau otot oral-motor anak. Ketika otot oral-motor anak lemah, mereka akan sulit mengunyah daging maupun sayur-sayuran meskipun sudah berusia 3-4 tahun. Jika memang tonus oral-motor yang bermasalah, biasanya anak juga sulit untuk bicara. Untuk mendeteksi sensorimotor anak, Moms dapat mengkonsultasikannya kepada psikolog anak.
ADVERTISEMENT
Cek Makanannya, Apakah Sesuai dengan Usianya?
Vitamin dan mineral yang terkandung dalam sayuran memang sangat penting bagi pertumbuhan anak. Namun sayangnya, tak sedikit orang tua yang memaksakan anak-anaknya untuk makan sayur dengan porsi yang sama seperti orang dewasa sehingga jumlahnya berlebihan. Hal inilah yang kadang kala membuat anak menolak makan. Padahal, menurut psikolog yang yang akrab disapa Ibu Vera ini, anak-anak tidak membutuhkan vitamin dan mineral sebanyak itu. Selain vitamin dan mineral dari tumbuhan anak-anak juga butuh protein, lemak, kalsium, dan sebagainya. Jadi, berikanlah si Kecil porsi makanan yang cukup.
GTM? Atasi Dengan Tips Berikut Ini (2)
zoom-in-whitePerbesar
Atur Waktu dan Tempat Makannya
Ternyata mengatur waktu makan secara regular itu sangat penting, terutama bagi si Kecil. Usahakan agar tidak mengubah waktu makan pagi, siang, dan malam si Kecil. Sebab, secara alamiah, anak akan merasa lapar dan butuh makan. Ketika jam makan pagi anak sama, misalnya setiap jam 7 pagi, maka si Kecil akan merasa lapar di waktu yang bersamaan. Selain itu, makanlah di meja makan bersama orang dewasa dan jadilah contoh atau model bagi mereka. Anak-anak cenderung akan meniru perilaku orang sekitarnya, sehingga makan bersama menjadi sangat penting. Jika orang tua sedang bekerja dan anak bersama pengasuh, biarkan pengasuh makan bersama di meja makan bersama si Kecil. Membiarkan si Kecil melihat pengasuh makan di tempat yang berbeda adalah perbuatan yang tidak tepat.
ADVERTISEMENT
Apa yang harus Moms Lakukan Saat Si Kecil Menolak Makan
Moms harus tenang dan rileks karena ini merupakan hal yang biasa terjadi pada anak-anak. Moms juga disarankan agar tidak memaksa anak untuk makan karena anak malah akan memiliki sudut pandang negatif terhadap makanan. Utarakanlah kalimat ajakan, bukan kalimat perintah, misalnya: “Hai nak, mama mau makan. Mau ikut makan, enggak? Sini yuk,” atau “Nak, cobain, mama bikin sayur bayam enak banget.” Ketika anak diperintah dan Moms terlalu keras, si Kecil cenderung akan merasa trauma dan takut ketika makan.
GTM? Atasi Dengan Tips Berikut Ini (3)
zoom-in-whitePerbesar
Semoga bermanfaat.
By: Babyologist Editor
Narasumber: Roslina Verauli
Copyright by Babyologist