Hal-Hal yang Wajib Anda Ketahui Mengenai Imunisasi Polio

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
10 Mei 2018 14:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Hal-Hal yang Wajib Anda Ketahui Mengenai Imunisasi Polio
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Penyakit polio merupakan salah satu jenis penyakit yang paling menakutkan. Mengapa? Karena dalam kondisi tertentu, seseorang yang terkena virus polio ini bisa mengalami kecacatan atau bahkan kelumpuhan yang permanen. Bahkan jika tidak bisa diatasi dengan tepat, kondisi ini bisa berujung pada kematian.
ADVERTISEMENT
Yang harus Anda ketahui adalah jenis penyakit yang ini muncul tanpa adanya gejala apapun. Umumnya penyakit polio ini bisa menular melalui kontak langsung dengan berbagai jenis cairan yang keluar dari tubuh seseorang yang sudah terinfeksi oleh virus polio.
Mengenal Imunisasi Polio Lebih Jauh
Imunisasi polio adalah salah satu jenis imunisasi atau vaksin yang bermanfaat untuk melindungi kondisi tubuh dari serangan poliomyelitis/polio, di mana kondisi ini bisa sangat berbahaya bagi seseorang yang terserang virus tersebut bahkan bisa mengancam nyawa.
Imunisasi polio memiliki 2 jenis yang berbeda, diantaranya adalah OPV dan IPV. OPV ini merupakan bentuk imunisasi polio yang pemberiannya di akukan dengan cara oral, di mana cairan yang diberikan adalah poliovirus yang sudah dilemahkan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan IPV adalah jenis imunisasi polio yang cara pemberiannya dilakukan dengan cara penyuntikkan yang menggunakan poliovirus yang telah dimatikan.
Untuk pemberian imunisasi atau vaksin polio jenis IPV umumnya akan diberikan kepada si kecil sebanyak 4 kali ketika si kecil berusia 2, 4, dan juga 6 bulan, dan yang terakhir pemberiannya ketika si kecil berusia 18 bulan. Dan untuk dosis penguatnya atau dalam kata lain booster umumnya akan diberikan di usia 4-6 tahun.
Sedangkan untuk pemberian imunisasi OPV umumnya akan diberikan kepada anak-anak ketika berusia 0-59 bulan. Meskipun si kecil sudah memperoleh imunisasi polio, ia tetap harus memperoleh imunisasi jenis ini. Pastinya hal ini sangat bermanfaat guna membersihkan virus polio liar yang mana berada atau bersarang di dalam usus.
ADVERTISEMENT
Kenali Efek Samping Imunisasi Polio
Mom, walaupun jenis imunisasi polio ini merupakan salah satu hal yang wajib diberikan kepada si kecil, dengan tujuan mereka bisa terhindar dari serangan penyakit polio, bukan berarti imunisasi ini tidak memiliki efek samping. Imunisasi polio jenis IPV (melalui suntikan) umumnya bisa menyebabkan warna merah di bagian tangan bekas suntikkan.
Bukan hanya itu, jenis imunisasi ini juga bisa menyebabkan si kecil mengalami demam namun dalam skala yang kecil atau ringan. Bahkan demam yang dialami si kecil bisa diatasi dengan sangat mudah, yaitu dengan pemberian ibuprofen atau bahkan acetaminophen.
Untuk pemberian obat penurun demam ini harus disesuaikan dengan usia si kecil serta Anda tetap harus konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter bersangkutan agar tidak menimbulkan efek samping berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk jenis imunisasi polio jenis OPV atau jenis imunisasi polio oral ini, bisa menyebabkan diare ringan. Anda tidak perlu khawatir, karena efek samping ini sangat jarang terjadi pada anak-anak yang sudah menerima imunisasi polio jenis OPV.
 
Semoga bermanfaat.
By: Babyologist Editor.