Jenis Imunisasi untuk Bayi Baru Lahir

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
19 Agustus 2018 19:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Jenis Imunisasi untuk Bayi Baru Lahir
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Imunisasi adalah suatu tindakan menyuntikan vaksin kedalam tubuh guna mendapatkan sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit. semua jenis imunisasi memiliki jadwal dan waktu yang telah ditentukan. Hal ini jangan sampai dilewatkan agar tubuh dapat menghasilkan sistem kekebalan sampai dewasa. Adapun imunisasi untuk bayi baru lahir di antaranya imunisasi BCG, hepatitis b, polio, DPT dan campak.
ADVERTISEMENT
Jenis imunisasi yang wajib dilakukan
1. Imunisasi hepatitis B
Imunisasi hepatitis b merupakan imunisasi untuk mencegah terjadinya penyakit hepatitis b. pemberian vaksin hepatitis b sebanyak 3 kali, imunisasi hepatitis b diberikan pada bayi saat lahir, untuk dosis kedua pada saat bayi usia 1 – 2 bulan, sedangkan untuk dosis ketiga saat bayi usia 6 – 18 bulan dengan pemberian dosis 0,5 cc.
Adapun imunisasi hepatitis b bermanfaat dalam memberikan sistem kekebalan tubuh dan melindungi terhadap virus hepatitis b. Hal ini dapat menyebabkan infeksi organ hati yang menimbulkan penyakit kronis, di antaranya kanker hati dan sirosis hati. Maka dari itu, orang tua yang mempunyai bayi dianjurkan untuk melakukan imunisasi hepatitis b agar terhindar dari penyakit tersebut.
ADVERTISEMENT
Sedangkan efek samping setelah melakukan imunisasi hepatitis b akan muncul reaksi seperti demam ringan dan bengkak pada bagian kulit bekas suntikan.
2. Imunisasi polio
Imunisasi polio yaitu imunisasi untuk mencegah terjadinya penyakit polio. Penyakit ini termasuk penyakit yang berbahaya, imunisasi polio dilakukan pada bayi baru lahir, saat usia 2 bulan, usia 4 bulan, usia 6 bulan. dan pada saat bati usia 18 – 24 bulan. adapun imunisasi dapat diulang saat usia 5 – 6 tahun.
Manfaat imunisasi polio salah satunya untuk memberikan sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan kecacatan. Penyakit polio termasuk penyakit yang dapat menular.
3. Imunisasi BCG
Imunisasi BCG berguna dalam mencegah penyakit tuberculosis, pemberian imunisasi BCG diberikan pada bayi sebelum usia 3 bulan dengan dosis sebanyak 1 kali seumur hidup. Adapun mamfaat imunisasi BCG yaitu untuk mendapatkan sistem kekebalan tubuh dan memberikan perlindungan terhadap penyakit tuberculosis atau TBC. Penyakit TBC jenis penyakit yang mudah menular sehingga bayi mudah terkena penyakit tersebut karena bayi belum memiliki sistem imun yang kuat. Sedangkan untuk efek samping setelah imunisasi yaitu muncul reaksi seperti demam ringan dan sakit dibagian tubuh bekas suntikan. Namun reaksi ini hanya berlangsung selama 1 atau 2 hari dan akan sembuh sendiri. 
ADVERTISEMENT
4. Imunisasi DPT
Pemberian imunisasi DPT saat bayi usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan 18 bulan. Kemudian akan diulang saat usia 5 – 12 tahun. Imunisasi DPT sangat penting, hal ini dapat mencegah terjadinya 3 jenis penyakit sekaligus, di antaranya difteri, pertusis dan tetanus. efek samping imunisasi DPT sama hal nya dengan imunisasi lainnya hanya menimbulkan demam dan bengkak pada bagian kulit bekas suntikan.
5. Imunisasi campak
Imunisasi yang diberikan saat usia 9 bulan dan bermanfaat dalam memberikan perlindungan terhadap penyakit campak. Biasanya penyakit campak akan menyebabkan batuk, pilek, sakit tenggorokan, sulit bernafas dan bintik-bintik merah pada bagian kulit. bahkan penyakit ini dapat menyebabkan kematian. adapun efek samping imunisasi campak yaitu demam dan sakit pada bagian kulit bekas suntikan.
ADVERTISEMENT
Semoga bermanfaat.
By: Babyologist Editor.