Kisahku Sebagai Ayah Membantu Istri Menyapih Anak

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
5 Agustus 2019 6:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Kisahku Sebagai Ayah Membantu Istri Menyapih Anak
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Nama Saya Rizki. Saya seorang ayah dari 2 orang anak, laki laki dan perempuan. Yep, we hit the jackpot! Sepasang, lo. Sekarang yang pertama umur 10 tahun dan yang kedua berumur 4 tahun. Nah, ini cerita tentang anak kami yang pertama.
ADVERTISEMENT
Saya enggak tau nih, apakah ada ayah-ayah sekalian yang posting di sini. Semoga saja ada ya, min. Intinya sih, saya cuma ingin sharing tentang apa saja yang saya lakukan selama istri melewati masa menyusui dan menyapih anak dari sudut pandang seorang ayah. Oke, segitu saja intronya, ya.
Selama menyusui anak pertama kami, sebenarnya istri enggak mengalami masalah yang berarti, alias normal-normal saja. Masalah sebenarnya akan muncul ketika anak mendekati umur di mana si anak harus berhenti menyusu dan harus disapih. Sepanjang pengetahuan saya, pemberian ASI idealnya memang dilakukan sampai anak berusia 2 tahun. Pada 6 bulan pertama hanya ASI saja, kemudian dilanjutkan sampai 2 tahun sambil diiringi dengan pemberian makanan lunak atau makanan pendamping ASI.
ADVERTISEMENT
Setelah anak berusia 2 tahun, anak sudah dianggap siap untuk mengonsumsi makanan keluarga karena berbagai sistem di dalam tubuhnya sudah semakin berkembang.
Mendekati umur 2 tahun, waktu itu kebetulan anak kami berumur 1 tahun 6 bulan. Karena saya suka baca komik, jadi yang saya lakukan adalah saya mulai berinisiatif untuk membacakan dongeng, fabel dan cerita-cerita anak sebelum dia tidur. Pada 1 minggu pertama, anak kami belum begitu tertarik dengerin ayahnya cuap-cuap membacakan cerita, sembari menirukan sound effect ala film-film Hollywood.
Alhamdulillah, dengan seringnya saya bacain cerita anak, anak kami mulai tertarik dengerin ayahnya cerita sembari sesekali melakukan kontak mata ke si anak, berinteraksi dengan melakukan gerakan pantomim sampai mulut saya merindukan segelas air putih dingin. Dan akhirnya, sampai anak kami pun tertidur pulas.
ADVERTISEMENT
Hal ini saya lakukan sampai 2-3 bulan, sampai akhirnya si anak tidak lagi mengonsumsi ASI menjelang waktu tidurnya. Akhirnya, rutinitas saya membacakan cerita menjelang tidur pun berlanjut sampai anak kami berumur 8 tahun. Melelahkan? Iya. Tapi menyenangkan bagi saya.
Semoga cerita saya bisa jadi referensi dan berguna buat moms sekalian.
buku cerita anak - Hewan dan Bumi Foto: Imesh
Ilustrasi ayah mendongeng. foto: pixabay