Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Kulit Gatal dan Perih akibat SLS pada Sabun Cuci Botol Bayi
29 Januari 2019 17:20 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Wah, seneng banget saat tahu weekly topic Babyologist kali ini membahas mengenai sabun bayi tanpa SLS. Kali ini aku mau sharing mengenai pengalamanku sendiri yang cukup tidak menyenangkan dengan bahan dasar sabun satu ini.
ADVERTISEMENT
As a working mom, aku memilih menggunakan botol susu sebagai media anakku dalam menyusui. Mengingat aku menggunakan botol susu, maka kehigienisannya harus benar-benar terjaga agar terhindar dari penyakit diare. First of all, aku pilih sabun cuci botol yang bisa dikatakan sangat terkenal dan direkomendasikan hampir oleh setiap Moms lainnya.
Aku tidak mengalami keluhan apapun pada awal penggunaan sabun cuci botol tersebut. Namun setelah sekitar dua bulan penggunaan, lama-kelamaan tanganku seperti terbakar setiap kali kontak dengan sabun cuci botol. Tidak jarang aku mendapati kulitku seperti terbelah kecil kecil dan rasanya sangatlah panas dan perih.

Aku kemudian menggunakan lotion untuk meringankannya, namun tidak ada perubahan bahkan yang ada bagian tanganku yang semakin rusak. Kulit yang terbelah layaknya sayatan tersebut semakin lama semakin banyak dan aku dapati terdapat warna kemerahan serta darah di antaranya. Kulitku seperti retak, sungguh tidak nyaman bahkan walau hanya terkena air saja.
ADVERTISEMENT
Aku langsung konsultasikan masalah kulitku dengan dokter spesialis kulit dan ternyata aku mengalami dermatitis kontak iritan, yaitu iritasi yang disebabkan oleh suatu senyawa yang biasanya terdapat dalam sabun. Salah satu senyawa yang bisa menyebabkan iritasi ini adalah SLS. Alhasil aku langsung cek sabun cuci botol tersebut dan benar saja aku dapati adanya kandungan SLS di dalamnya. Panik seketika, aku langsung cek semua kandungan skincare anakku. Untungnya tidak ada kandungan SLS di dalamnya. Bersyukur hanya aku saja yang mengalami hal ini, saya juga merasa lega karena untungnya anakku selama ini menggunakan sabun bayi tanpa SLS.

Semenjak kejadian ini, aku langsung ganti sabun cuci botol non SLS dan Alhamdulillah kulitku baik-baik saja hingga saat ini, walaupun bekas kehitaman dari masalah iritasi sebelumnya masih ada. Selain itu, aku pasti cek dulu kandungan setiap skincare anakku dan memastikan bahwa tidak ada kandungan SLS di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Itu pengalaman tidak menyenangkan yang aku alami terkait dengan SLS. Jadi Moms, pastikan anak Anda untuk selalu menggunakan skincare/sabun bayi tanpa SLS ya.
Semoga bermanfaat.
By: Editha Aldillasari
Copyright by Babyologist