Liburan dengan Toddler, Enggak Pakai Ribet!

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
15 Juni 2019 4:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Liburan dengan Toddler, Enggak Pakai Ribet!
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Liburan panjang, rasanya pasti ingin travelling, baik jarak dekat atau jarak jauh. Tapi, bepergian dengan anak masih dalam kategori toddler, rasanya juga campur aduk, ya kan Moms? Rasanya lebih banyak ribetnya daripada senangnya... saya juga merasakan hal yang sama kok, Moms! Tapi... saya ingin menciptakan momen dengan anak, selagi dia masih kecil. Saya telah pulang travelling ke luar negeri selama 8 hari, dengan saudara-saudara, tapi relatif yang mengurus Si Kecil, tentunya hanya saya berdua dengan suami. Travelling ala saya, anti ribet. Perlengkapan secukupnya, tapi bukan seadanya. Kebutuhan anak tetap tercukupi, tapi kita juga tidak terlalu pusing mengurus ini itunya. Saya ingin share apa yang saya lakukan dan yang saya siapkan selama travelling!
ADVERTISEMENT
1. Kalkulasi berapa banyak bawaan yang sanggup dibawa.Jika yang mengurus si Kecil hanya kedua orang tuanya, pastikan kedua orang tua sanggup membawa barang bawaan. Artinya...tidak terlalu banyak tas dan tentengan yang menyusahkan. Selama 8 hari, saya hanya membawa 1 koper besar berisi pakaian saya, pakaian anak dan semua kebutuhan anak (termasuk susu dan pampers), dan suami membawa 1 koper medium untuk barangnya saja, 1 stroller dan 1 ransel diaper bag (yang saya isi dengan barang saya juga, sehingga saya tidak bawa tas pribadi lagi). Cukup? Sangat, bahkan kami bawa pulang banyak barang dan oleh-oleh, semua dalam kapasitas koper tersebut.
2. Prioritaskan barang yang harus dibawa dan yang bisa dibeli di tempat tujuan.Dua hal yang harus dikalkulasi dengan cermat dan dibawa berlebih agar aman, yaitu susu dan pampers. Saya membawa 5 botol susu, 1 kaleng susu 800 gr dan 40 pampers (anggapan 1 hari membutuhkan 5 pampers). Untuk susu, tentunya sangat riskan dibeli di tempat tujuan karena khawatir anak tidak cocok atau bisa alergi. Untuk pampers saya juga bawa berlebih karena kecocokan dengan anak, dan tentunya kita tidak tahu merek pampers yang bagus di negara asing/belum tentu menemukan merek yang kita ketahui. Di luar susu dan pampers, saya cukup fleksibel, artinya jika habis bisa beli di tempat tujuan – sekaligus coba produk baru, misalnya lotion, tisu basah, sabun mandi, dsb. Hal ini tentunya disesuaikan dengan kondisi anak ya Moms, jika anak ada alergi, maka lebih baik bawa produk-produk yang sudah cocok dengan anak.
ADVERTISEMENT
3. Sebisa mungkin pastikan seluruh perlengkapan travel size.Ukuran perlengkapan cukup travel size saja Moms, dan hindari bawa produk yang tidak terpakai. Sebagai contoh, tidak perlu bawa sunscreen jika memang tidak berencana ke negara tropis atau bernuansa panas seperti pantai, atau tidak ada agenda berenang siang-siang. Saya membawa termos juga yang lebih kecil, karena jika air panas habis, toh bisa beli atau minta di restoran tempat kita makan. Saya tidak mau memberatkan bawaan dengan termos yang berat atau hal-hal lainnya. 
4. Buat list obat apa saja yang dibawa.Ini penting! Buat saya, obat sangat penting untuk disiapkan secara detail. Saya benar-benar buat list obat apa saja yang harus dibawa, baik untuk saya sendiri, suami dan anak. Karena kita tidak tahu apa yang bisa terjadi selama travelling, dan obat itu sangat cocok-cocokkan. Belum tentu obat demam di negara tujuan cocok untuk kita, walaupun mereknya sama. So, lebih aman jika kita bawa dari rumah. Tapi juga tidak perlu dalam ukuran besar, tetap ingat, semuanya travel size saja.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah barang-barang yang saya bawa untuk travelling:
- Diaper bag: termos merek Thermos tipe Ultra Light One Push Tumblr cap. 0,35 L (ini recommend ya Moms, bisa tahan hampir 7-8 jam, ringan, dan cukup 1 tangan saja bukanya), tumbler air biasa untuk minum dan campur air panas ketika menyeduh susu, 5 botol susu (cari merek yang agak ramping, jangan terlalu wide neck karena makan tempat), sufor sudah masuk ke botol masing-masing jadi tidak bawa milk dispenser lagi), snack 1-2 bungkus dikaretin saja jadi habis tinggal buang tidak perlu pakai wadah, tempat minum ukuran agak kecil, pampers 3-4 pcs, diaper cream travel size, tisu basah dan tisu kering, sanitizer (merek Acquassimo/buds), sendok garpu makan anak, placemat (mirip seperti merek ezpz dan berbahan silikon jadi bisa digulung), 2 set baju ganti anak, plus barang pribadi saya dalam 1 pouch. Semua barang ini masuk ke diaper bag jenis ransel ya, saya nggak recommend pakai yang model sling, karena capek banget kalau sambil gendong anak juga. Saya bawa 1 geos, yang juga berfungsi sebagai selimut ketika anak tidur di stroller.
ADVERTISEMENT
- Obat: obat demam (sanmol), minyak kutus-kutus, kenalog (salep jika jatuh dan bibir berdarah), balsam hangat (merek disesuaikan) jika pilek, baby fever, vitamin c (childlife), obat batuk (bisa dibawa jika anak rentan batuk, tapi kemarin saya tidak bawa), obat pilek (juga bisa jadi option, tapi kemarin saya tidak bawa karena pakai balsam hangat biasanya anak saya mempan), Lucas Papaw (jika anak terkena gigitan serangga/ruam). Sisanya adalah obat dewasa yang saya dan suami gunakan pada umumnya. Moms bisa menambahkan obat-obat anak lainnya yang sering digunakan. Di rumah saya biasa memberikan anak madu, tapi travelling tidak saya bawa, karena susah, jadi saya bawa vitamin C saja karena sifatnya kurang lebih sama untuk menjaga daya tahan tubuh.
ADVERTISEMENT
- Perlengkapan tubuh semua ukuran travel size, dan bahkan ada yang sample size: sabun mandi dan shampoo 2 in 1 (jadi ringkas 1 botol), body lotion, hair lotion, sisir, minyak telon, cairan anti nyamuk/serangga, salep untuk mengatasi gatal, diaper cream.
- Perlengkapan lainnya tempat pengering botol dan sikat botol (merek Oxo Tot on-the-go, ini sangat recommend ya Moms, enak banget cuci botol bisa keringin di sini dan sikatnya bisa dimasukkan dalam tempatnya jadi ga ribet), sterilizer bag (merek Dr. Brown's, cukup diisi air panas hasil rebusan dan masukkan yang ingin disteril misalnya nipple botol dot), satu kotak makan kecil bersekat untuk memasukkan makanan anak yang ingin dibawa (merek Lock n Lock). Saya tidak bawa termos makanan, karena ini kan jalan-jalan, di mana kita pasti pindah dari satu restoran ke restoran lainnya, jadi saya selalu pesankan fresh food saja untuk anak, dan kalau kuah, biasa anak saya bosan kalau makan kuah yang sama di hari itu, dan ada risiko tumpah/sudah dingin/basi, alhasil dibuang, plus termos makanan itu berat. Tapi ini casenya untuk toddler ya Moms, bukan untuk anak yang baru MPASI, untuk anak baru MPASI saya tetap sarankan bawa termos makanan dan panci listrik.
ADVERTISEMENT
Untuk makanan selama travelling, saya kebetulan bukan tipe yang terlalu ideal ya Moms. Saya tahu tipe makanan yang anak saya suka, misalnya kuah. Saya usahakan setiap kali makan, saya pesankan kuah, tapi saya juga berikan makanan yang ada di restoran itu. Jadi anak saya benar-benar ikut apa yang saya makan, saya prinsipnya hanya menghindari makanan dengan cabai saja. Kuah yang diberikan sedikit lada juga tetap saya berikan selama anak saya tidak menolak. Saya tidak masak apa-apa selama travelling dan membeli semua makanan on-the-spot saja.
Ribet ga sih makannya? Ya Moms, ribet banget, hahahaha. Tapi bukan berarti kita gak bisa enjoy. Awal-awal saya ngotot banget mau suapin anak sampai marah-marah, sudah kita mengalah makan terakhir, eh anak gak mau makan pula. Ternyata dia sama sekali tidak mau disuapi. Akhirnya saya lepas saja dia makan sendiri, sendok sendiri sampai bajunya basah karena kuah semua dan makanan menempel semua di tubuhnya. Selama dia makan dan main sama makanan, ya saya makan juga, jadi nggak perlu makan terakhir, sambil sedikit-sedikit menyuapi dia. Ribetnya? Gantiin bajunya dan cuci bajunya Moms...tapi nggak apa-apa, paling tidak saya sadar selama travelling, anak juga ternyata belajar jadi mandiri. Dan saya, belajar mengalah sedikit-sedikit dan menerima kalau tidak semuanya itu ideal. Yang penting, harus enjoy travelling-nya, kalau nggak enjoy, buat apa? Lebih baik di rumah. 
ADVERTISEMENT
Yang pasti, saya suggest jika travelling, hindari bawa yang tidak perlu, cukup fleksibel dalam mengikuti arus keinginan anak, bekerja sama dengan suami (teamwork harus jalan ya Moms, kalau nggak...bisa pingsan duluan sebelum anaknya tidur, hahaha), dan tetap enjoy small things. Jadi, yang bikin travelling ribet itu, jangan-jangan kita sendiri lho Moms, bukan anak kita. So, keep it simple and enjoy the journey!