Mencegah 'Baby Blues' usai Melahirkan

Ilustrasi ibu hamil. (pixabay)

Hidup itu akan berubah 180 derajat setelah melahirkan. Mulai dari jam tidur, jam makan, dan semua aktivitas yang dilakukan pun berubah. Yang tadinya lebih memprioritaskan diri sendiri, sekarang lebih memprioritaskan sang buah hati.

Setelah melahirkan anak pertama, saya hampir kena baby blues. Karena memang belum terbiasa dengan semua jadwal yang super berantakan. Malam hanya tidur 2-3 jam, terbangun terus karena baby nangis mau menyusu. Jadinya kurang tidur, emosi cepat naik, ditambah tidak tahan denger baby nangis terus. Belum lagi, orang-orang yang datang jenguk banyak comment ini-itu... Ohhh noooo!

Namun bersyukurnya, sebelum melahirkan saya sudah punya komunitas Mommies. Nah, di sana saya share dengan para Mommies di komunitas tersebut. Merekalah yang menguatkan saya. Walaupun kami di kota yang berbeda.

Mereka tetap memberikan support penuh lewat WhatsApp chat. Nah, berikut tips saya untuk para mommies yang mungkin memiliki pengalaman yang hampir sama dengan saya.

Ini penting Moms, inilah tempat curhat kalian. Istilahnya hanya mereka yang mengerti kalian, mereka juga mengalami hal yang sama. Yang terpenting adalah mereka yang bisa support positif, bukannya malah support negatif ya.

2. Jangan sungkan minta bantuan orang lain

Ya, minta bantuan. Kita tidak mungkin bisa melakukan semua hal sendiri. Kalau memang ada yang bisa dan bersedia bantu kita, persilakan mereka untuk membantu. Karena ini akan meringankan beban kita dan membuat kita lebih rileks.

3. Lakukan Me Time sederhana

Me time sederhana seperti memutar lagu sambil menyusui, membaca buku atau bahkan menonton film kesukaan saat menyusui juga merupakan sejenis Me Time.

Semangat ya Mommies. Percayalah semuanya akan cepat berlalu. Dan sang buah hati akan besar. Jadi dinikmati saja waktu-waktu indah bersama si kecil.