Mengajari Anak dengan Contoh yang Baik

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
9 Mei 2018 15:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mengajari Anak dengan Contoh yang Baik
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
"Hansel gak boleh main air, kalau main air itu anak nakal, nanti nenek gak sayang."
ADVERTISEMENT
Simple statement, but has a big impact.
Kira-kira beberapa hari kemudian, tiba-tiba anak saya bilang, "Nenek nakal, Hansel gak sayang nenek."
Dari case ini anak saya belajar bahwa kalau nakal tidak disayang.
Hari berikutnya, tanpa sengaja dia menjatuhkan handphone saya. Anak saya langsung berkata Handphonenya licin, itu jatuh sendiri lho. Saya tau dia mencari alasan karena takut saya marah.
Saya menyadari anak saya merasa tidak aman saat dia melakukan kesalahan, dia berpikir saya tidak akan sayang kepadanya kalau dia salah. Oleh karena itu dia melakukan pembelaan diri dengan menyalahkan orang lain atau mencari alasan.
Saya tidak ingin anak saya berpikir dan bertumbuh dengan karakter seperti itu. Saya harus merubah perilaku saya. Apa yang sebaiknya saya lakukan?
ADVERTISEMENT
Memberitahunya bahwa saya sangat mengasihinya dan dia berharga bagi saya Saya katakan kepadanya, "Mami sedih sekali handphonenya jatuh, mami sayang sekali sama handphonenya, tapi mami lebih sayang Hansel daripada handphone. Hansel boleh tolong mami jaga handphone mami supaya tidak jatuh lagi?" Anak saya langsung berkata, "sorry mami, Hansel tidak sengaja menjatuhkan handphone mami. Mami jangan sedih lagi ya, Hansel sayang mami."
Menyadarkan akan kesalahannya Saya beritahu kalau dia salah dan tidak perlu menyalahkan orang lain atau mencari alasan. Just admit it if he made a mistake. Ternyata apa yang saya lakukan sangat berdampak untuk anak saya. Sampai saat ini, apabila saya marah dan memberikan konsekuensi kepadanya dia akan bilang, "mami galak, tapi Hansel tetap sayang mami. Hansel juga tau mami sayang sama Hansel." Dan respon seperti itu pula yang ia lakukan kepada orang lain, termasuk kepada mama saya.
ADVERTISEMENT
Menurut saya setiap perilaku anak merupakan cerminan dari perilaku orang terdekatnya terhadap dia. Anak-anak adalah peniru ulung. Mereka lebih cepat mengikuti contoh nyata daripada ajaran atau nasihat.
Setiap tindakan dan perkataan kita akan membentuk karakternya. Ayo kita berikan mereka contoh yang baik yang kita inginkan menjadi karakternya di kemudian hari.
Semoga Bermanfaat.
By: Nike Iswandi