Mengalami Diare saat Hamil, Berbahayakah?

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
29 Mei 2019 12:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mengalami Diare saat Hamil, Berbahayakah?
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Masa kehamilan adalah masa di mana seorang ibu harus siap secara lahir dan batin untuk menerima perubahan pada tubuhnya. Baik secara fisik maupun sistem metabolisme dalam tubuh. Saat hamil, banyak keluhan yang akan dirasakan oleh Moms, salah satunya adalah masalah pencernaan, di mana ibu hamil sering mengalami sembelit ataupun diare.
ADVERTISEMENT
Nah, bagaimana jika Moms mengalami diare, pasti merasa sangat khawatir bukan? 
Seperti yang saya alami saat kehamilan menginjak trimester ke 3, saat usia kehamilan 7 bulan. Saya mengalami diare dengan frekuensi BAB (Buang Air Besar) hampir 12 kali dalam sehari, dan perut melilit dan ini berlangsung sekitar 3 hari. Tentunya, saya sangat khawatir yah, Moms. Banyak hal yang saya takutkan terutama untuk kondisi janin saya. 
Diare saat kehamilan disebabkan karena adanya perubahan hormon yang bisa mempercepat sistem pencernaan, terutama pada kehamilan trimester 3, di mana hormon fluktuatif itu mempengaruhi sistem pencernaan.
Selain itu, diare juga bisa disebabkan karena konsumsi susu selama kehamilan. Di mana konsumsi susu yang terlalu lama bisa mengganggu sistem pencernaan. Selain itu diare juga bisa disebabkan dari makanan ataupun minuman yang dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
Mengalami dehidrasi saat hamil cukup mengganggu dan berbahaya bagi ibu maupun janin, ditakutkan terjadinya dehidrasi yang berujung akan memengaruhi asupan nutrisi pada janin. Bisa mempengaruhi jumlah air ketuban dan bisa menyebabkan persalinan prematur jika sudah parah. 
Saat mengalami diare, keluarga sudah menyarankan untuk dirawat, namun saya menolak dengan alasan masih kuat. Karena saat mengalami diare, saya pun berhenti mengonsumsi susu kehamilan, minum larutan gula dan garam, rutin mengganti cairan dengan minum air putih dan air kelapa. Hal ini bisa menghindarkan diri dari dehidrasi saat diare.
Saya juga konsumsi makanan sehat dan hindari makanan yang mengandung gas dan makanan pedas. Selama 3 hari mengalami diare, saya benar-benar menjaga asupan makanan dan memperhatikan cairan, demi menghindari dehidrasi. 
ADVERTISEMENT
Tanpa konsumsi obat-obatan, diare saya bisa diatasi. Sistem pencernaan kembali lancar seperti biasa. Saat sembuh dari diare, saya tetap menjaga makanan yang dikonsumsi.
Apabila Moms mengalami diare, jangan panik, tetap perhatikan nutrisi dan ganti cairan yang keluar agar terhindar dari dehidrasi. Saat kehamilan di trimester 3, ibu hamil memang rentan mengalami gangguan pencernaan baik itu sembelit ataupun diare.