Pengalamanku Mengalami Baby Blues

Babyologist
The trusted and resourceful media for pregnancy & maternity in Indonesia. Our vision is to make The Journey beautiful and enjoyable!
Konten dari Pengguna
12 Juni 2019 20:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Babyologist tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pengalamanku Mengalami Baby Blues
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Dear Moms
Adakah yang pernah mengalami baby blues di awal jadi new mom? Saya ternyata mengalaminya.
ADVERTISEMENT
Setelah saya keluar dari rumah sakit dan pulang ke rumah, suami tentunya langsung kembali bekerja. Saya di rumah sendiri dengan baby. Berhubung masih awal, saya dan suami memutuskan baru akan mengambil babysitter setelah Lebaran (saat baby memasuki 2 bulan, karena saya working mom).
Tentunya, di awal-awal, baby masih beradaptasi dengan lingkungan dan jam tidurnya terbalik. Baby akan bangun pukul 02.00 subuh dan tidak tidur-tidur lagi. Dan karena saya juga memberikan ASI, maka otomatis saya yang menemani baby
Untung adat kami ada cue gue lai, jadi mertua saya akan membantu saya memandikan baby dan menjaganya saat saya makan. Pada hari ketiga di rumah, mungkin karena kelelahan, setiap baby saya menangis, saya pun ikut menangis, bahkan semakin menjadi-jadi. Suami terkejut ketika menemukan saya menangis saat dia pulang kerja. 
ADVERTISEMENT
Lalu, suami dengan sigap memberikan dukungan. Malam itu, suami membiarkan saya beristirahat, setidaknya hingga pukul 4 pagi saat saya sudah sedikit segar. Setelah itu, suami pun tidur supaya besok bisa bekerja. Hal ini tetap dilakukan suami saya hingga saat ini. Mertua dan kakak ipar juga sangat membantu saat mengetahui hal tersebut dan memberikan support.
Untungnya, baby blues yang saya alami hanyalah menangis saat baby menangis. Aku masih tetap memberikan ASI kepada baby. Jadi, baby saya tetap sehat dan terawat.
Jadi, ketika para new moms sekalian merasa down atau sedih saat baby anda menangis, maka lebih baik segera diskusikan dan minta bantuan kepada suami, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Saya beruntung karena suami cukup perhatian, sehingga dengan sigap langsung menghibur serta memberikan dukungan, sehingga baby blues yang saya alami tidak sampai melukai baby kami.
ADVERTISEMENT
Mudah-mudahan, moms sekalian juga demikian. Sebab, baby adalah harta kita yang sangat berharga, bukan? 
Ilustrasi. Foto: Shutterstock